Pustaka

Tuntunan Al-Qur’an dalam Menyikapi Cobaan dan Kesulitan Hidup

Kam, 30 Mei 2024 | 15:00 WIB

Tuntunan Al-Qur’an dalam Menyikapi Cobaan dan Kesulitan Hidup

Ilustrasi cover buku. (Foto: NU Online)

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan mengalami siklus peristiwa suka dan duka. Ketika peristiwa suka itu terjadi, seperti dapat rezeki, dikaruniai anak saleh, dapat jodoh yang tepat, sukses berbisnis, naik pangkat dan jabatan, dan lain sebagainya, tentu akan merasa bahagia. Namun, di saat yang lain, manusia juga kerap mendapatkan duka seperti kematian orang yang dicintai, terkena penyakit, kelaparan, bencana alam, berkurangnya harta benda, dan lain sebagainya.

 

Kesengsaraan adalah keadaan ketika seseorang merasakan hal yang tidak nyaman dalam hidupnya, seperti fakir, miskin, kelaparan, sakit berkepanjangan, dan sebagainya. Bahagia dan sengsara selalu berkelindan dalam kehidupan. Sebagaimana juga ada siang dan ada malam. Ada musim dingin dan ada musim panas. Al-Qur'an menjelaskan persoalan ini di beberapa bagian ayat-ayatnya.

 

Faktanya, tidak ada orang yang terus-menerus dalam keadaan senang atau terus-menerus dalam keadaan sengsara. Dua keadaan itu akan terus bergulir sepanjang sejarah kehidupan manusia. Semua bisa terjadi atas kehendak Allah dan atas izin-Nya. Allah sengaja menimpakan manusia dengan kedua keadaan itu agar Allah bisa mengetahui mana yang bersabar ketika mendapatkan kesengsaraan dan mana yang bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan.

 

Sekilas tentang buku

Dalam kata pengantar buku ini, pihak penerbit mengaku bahwa sebagian besar bab dalam buku ini sudah dimuat dalam buku karya Kiai Ahsin Sakho yang lainnya yang berjudul, Keberkahan Al-Qur'an. 

 

Lalu, atas permintaan banyak pembaca, tema-tema terkait kebahagiaan dan kesulitan hidup dalam Al-Qur'an dihimpun dalam satu buku dan dikemas dalam buku saku seperti seri buku Oase Al-Qur'an dan Renungan Kalam Langit. Ulasannya terpadu serta mudah dibawa dan dibaca di mana saja.

 

Isi buku

Secara garis besar, buku karya Kiai Ahsin Sakho ini menggali inspirasi dari ayat-ayat suci Al-Qur’an tentang bagaimana kita menyikapi keadaan. Bagaimana Al-Qur'an memberikan pemahaman kepada kita tentang penderitaan, musibah, dan kebahagiaan? Apa saja sebab terjadinya musibah dan malapetaka? Apakah bencana yang terjadi itu akibat dosa kita atau bagian dari hukum alam? Apa yang dibicarakan Al-Qur'an tentang karakter positif, rahasia waktu, kenikmatan silaturahim demi kebahagiaan dan kesejahteraan manusia?

 

Dengan menggunakan metode tafsir tematik, sang mufasir kenamaan Indonesia ini memilih topik tertentu kemudian menghimpun ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan topik tersebut. Kiai Ahsin Sakho Muhammad berusaha mengundang Al-Qur'an untuk berbicara secara langsung mengenai problem yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

 

Menurut Kiai Ahsin, kebahagiaan adakalanya di dunia, adakalanya di akhirat, dan adakalanya di di dunia dan akhirat. Yang terbaik, lanjut Kiai Ahsin, seorang mendapatkan kebahagiaan pada keduanya sebagaimana telah diisyaratkan dalam Al- Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 201.

 

Lebih jauh, beliau menukil pendapat Imam Ibnu Katsir yang memberikan contoh kebaikan di dunia mencakup segala hal yang dicari di dunia seperti kesehatan, rumah luas, istri cantik, banyak harta, ilmu bermanfaat, amal saleh, kendaraan yang baik, pujian dari masyarakat, dan sebagainya. 

 

Contoh kebaikan di akhirat adalah masuk surga dan turunannya seperti selamat dari penderitaan di akhirat, penghitungan amal yang cepat, dan sebagainya. Dijauhkannya seseorang dari neraka mengharuskannya menjauhi semua larangan Allah. (halaman 24-25)

 

Hikmah bahagia dan sengsara

Jika kebahagiaan dan kesengsaraan itu pada akhirnya berasal dari Allah maka bisa dipastikan bahwa Allah mempunyai hikmah, maksud, dan tujuan. Tujuannya menurut Kiai Ahsin antara lain adalah:

 
  1. Mengetahui siapa yang menerima takdir Allah.
  2. Mengetahui siapa yang bersyukur dan bersabar 
  3. Sebagai contoh kehidupan di akhirat kelak 
  4. Ukuran kecintaan dan kemurkaan Allah 
  5. Pelajaran buat kehidupan (halaman 25-28)
 

Kelebihan dan Kekurangan

Salah satu kelebihan buku ini terletak pada kepiawaian penulisnya dalam menghimpun ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan topik kebahagiaan dan kesengsaraan seraya memberikan solusi terbaik yang dapat dilakukan pada kedua keadaan tersebut.

 

Selain itu, kelebihan buku ini juga terletak pada bahasa yang begitu renyah sehingga dapat menggugah para pembaca agar dapat dengan mudah membaca samudra ilmu yang ada dalam buku ini.

 

Meski banyak kelebihannya, namun namanya juga karya manusia, pasti tak luput dari kata kekurangan. Di antaranya adalah kurang sentuhan ilustrasi yang bisa menambah semangat para pembaca dalam mengarungi samudra ilmu yang berada di dalamnya.

 

Identitas Buku

Judul Buku: Tafsir Kebahagiaan: Tuntunan Al-Qur’an Menyikapi Cobaan dan Kesulitan Hidup
Penulis: Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, M.A 
Penerbit: Qaf Media Kreativa 
Tahun Terbit: Mei 2019 
Tebal: 186 hlm 
ISBN: 978-602-5547- 51- 5

 

M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo