Pustaka

Kiprah Gerakan Perempuan Aswaja dalam Peradaban Dunia

Ahad, 2 Juni 2024 | 23:15 WIB

Kiprah Gerakan Perempuan Aswaja dalam Peradaban Dunia

Sampul buku Perempuan Aswaja An-Nahdliyah karya Mamay Muthmainnah (Foto: NU Online/Nidhomatun MR)

Perempuan Aswaja An-Nahdliyah adalah sebuah karya yang penting dalam memahami gerakan perempuan Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) dalam konteks Nahdlatul Ulama (NU), khususnya melalui kiprah Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri PMII). Buku ini berusaha menjawab pertanyaan mendasar mengenai identitas dan ciri khas gerakan KOPRI dalam menghadapi tantangan ideologi dan krisis identitas yang melanda bangsa Indonesia.

 

Penulis yang juga bagian dari Pengurus Besar (PB) Kopri mengangkat masalah yang dihadapi oleh Kopri PMII, mulai dari problematis dalam arus gerakan hingga warna ideologinya. Penulis mempertanyakan apa yang sebenarnya menjadi ciri khas dari gerakan Kopri di tengah arus ideologi Barat dan Timur yang mempengaruhi bangsa ini. Buku ini menyoroti bagaimana Kopri sering kali kehilangan jati diri dan mengalami diferensiasi dengan kelompok gerakan perempuan lainnya.


Buku ini menegaskan bahwa perempuan Aswaja An-Nahdliyah berlandaskan pada empat pilar Ahlussunnah wal Jamaah. Pilar-pilar ini menjadi pedoman utuh bagi Kopri dalam menjalankan visi dan misinya untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan yang inklusif serta bebas dari kekerasan. Dengan landasan tersebut, Kopri memiliki watak yang berbeda dengan kelompok Islam lainnya, dengan keislaman yang mendalam dan keindonesiaan yang matang.

 

Dijelaskan dalam tulisannya, cara berpikir perempuan Aswaja An-Nahdliyah berdasarkan refleksi Aswaja yang dialektis, menggabungkan dalil naqli (doktrin), dalil aqli (rasio), dan dalil waqi’ (empiris). Kopri menolak rasionalisme murni dan positivisme ortodoks, serta pemahaman agama dan realitas sosial yang tidak mendalam. Aswaja bukan hanya menjadi pedoman dalam cara berpikir, tetapi juga dalam cara bersikap dan bertindak. 


Pluralitas dan Moderasi
Gerakan perempuan Aswaja An-Nahdliyah memandang dunia sebagai realitas yang plural dan menerima pluralitas sebagai kenyataan. Mereka bersikap aktif dalam menjaga dan mempertahankan pluralitas agar kehidupan menjadi harmoni. Sikap moderat dan toleran menjadi spirit utama dalam mengelola pluralitas. Gerakan ini menolak semua sikap yang mengganggu keberagaman yang ada.

 

Buku ini adalah sebuah upaya penting untuk menggali dan memahami kiprah gerakan perempuan Aswaja An-Nahdliyah. Dengan kajian yang mendalam, buku ini menghadirkan refleksi kritis terhadap identitas dan strategi gerakan perempuan Kopri PMII. Penulis, Mamay Muthmainnah, menyajikan pandangan yang mendalam tentang dunia perempuan, yang digambarkan sebagai dunia perlawanan dalam diam, pemberontakan dalam kepatuhan, dan kesendirian dalam riuh rendah kehidupan. Buku ini penting bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang gerakan perempuan NU dan peran mereka dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat yang patriarkis.


Perempuan Aswaja An-Nahdliyah adalah buku yang kaya akan refleksi dan analisis kritis. Buku ini memberikan wawasan berharga tentang identitas dan kiprah gerakan perempuan dalam NU, serta menawarkan perspektif yang segar dan mendalam. Sebagai sebuah kajian, buku ini layak dibaca oleh akademisi, aktivis, dan semua pihak yang tertarik dengan studi gender dan gerakan sosial dalam Islam.

 

Meski demikian, sampul buku sebaiknya dibuat lebih estetik sehingga pada pandangan pertama calon pembaca bisa langsung memiliki ketertarikan untuk membeli dan membacanya. 

 


Judul buku: Perempuan Aswaja An-nahdliyah (Kiprah Gerakan Perempuan Aswaja dalam Peradaban Dunia)
Penulis: Mamay Muthmainnah
Penerbit: Publica Indonesia Utama
Tebal buku: 72 halaman
Tahun terbit: 2024