Nasional

Amalan Pilihan di Hari Tasyrik

Selasa, 18 Juni 2024 | 15:00 WIB

Amalan Pilihan di Hari Tasyrik

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Umat Islam hendaknya mengisi hari Tasyrik, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dengan amalan-amalan pilihan. Hari Tasyrik sendiri di tahun 2024 ini bertepatan pada 18, 19, 20 Juni. Di tiga hari tersebut Muslim dilarang melaksanakan ibadah puasa.


Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam artikel Amalan Utama di Hari Tasyrik yang dimuat di NU Online menuliskan tiga amalan utama yang dapat dikerjakan di Hari Tasyrik, diambil dari ragam pendapat para ulama terkemuka.


1. Memperbanyak takbir

Amalan memperbanyak membaca atau mengumandangkan lafal takbir ini dikemukakan Imam Bukhari dengan mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan shalat sunnah.


Hal yang serupa juga disampaikan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengutip pandangan Imam Abu Hanifah bahwa amal pada Hari Tasyrik adalah takbir setelah shalat.


Begitu juga dengan Ibnu Bathal yang juga mensyarahkan Shahih Bukhari mengutip pendapat Mahlab. Menurutnya, amal utama pada Hari Tasyrik adalah pembacaan takbir sebagaimana lafal takbir yang dianjurkan. Bahkan menurutnya, zikir takbir pada Hari Tasyrik lebih utama daripada shalat sunnah.


2. Memperbanyak tahlil dan tahmid

Amalan memperbanyak tahlil dan tahmid ini di Hari Tasyrik dikemukakan Ibnu Hajar Al-Asqalani dengan mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.


"Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik," demikian keterangan Ibnu Hajar al-Asqalany dikutip Ustadz Alhafiz dalam tulisan yang sama.


3. Beragam jenis amal ibadah 

Abi Jamrah menegaskan bahwa amal apapun yang dikerjakan pada Hari Tasyrik nilainya lebih utama daripada amal yang sama di luar hari tersebut. Pandangan ini juga dikutip Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany.


Demikian ini lantaran Hari Tasyrik adalah waktu yang istimewa untuk ibadah. Oleh karena itu, beragam amal ibadah yang dilakukan pada waktu-waktu istimewa, ganjarannya juga istimewa.


Sebagaimana dijelaskan Imam Bukhari bahwa Hari Tasyrik adalah waktu istimewa untuk ibadah dengan mengutip hadits diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra: 


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَّ أَنَّهُ قَالَ مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ


Artinya, “Dari sahabat Ibnu Abbas ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini." (HR Bukhari)