Tak sedikit elite agamawan dengan lantang dan vulgar menentang paham nasionalisme, begitu pun juga sebaliknya. Padahal dua kutub ini harusnya bisa dikompromikan. Bahkan keduanya bisa sejalan menjaga tanah air dari rongrongan pihak yang ingin menghancurkannya.
Padahal jika mereka mengetahui betapa berharganya darah manusia apalagi seorang Muslim dan betapa berharganya tanah air, tentu mereka akan bersikap moderat dalam beragama agar tidak menimbulkan fitnah yang menghancurkan.
Perlu diketahui bahwa kewajiban menjaga dan mencintai tanah tidak bisa dinafikan dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena sedemikian urgennya keberadaan sebuah negara atau tanah air, Al-Quran sampai menjadikannya sebagai diksi sumpah Tuhan. Allah berfirman:
Pernyataan Imam Nawawi ini apabila ditarik ke dalam dunia modern, ketika tidak ada lagi wilayah kafir dan wilayah Muslim, yang ada hanyalah negara bangsa (national state), maka menjaga negara atau tanah air tersebut agar tetap terjaga kedamaian dan tersyiar agama Islam merupakan suatu kewajiban. Karena hanya dalam negara yang damai, penduduknya bisa aman beribadah dan hanya dalam negara yang aman tujuan syariat Islam itu bisa terlaksana.
Dengan pemahaman yang demikian, slogan yang selalu diutarakan oleh KH Hasyim Asyari dan warga Nahdliyin yaitu “Hubbul Watho Minal Iman”, cinta tanah air sebagian dari pada imam, menemukan urgensinya dalam konteks keislaman dan kebangsaan dan menunjukan juga bahwa slogan tersebut bukan hanya slogan yang tanpa makna dan tanpa dasar.
Hal demikian juga dikuatkan oleh sebuah hadits. Nabi Muhammad bersabda:
Dengan demikian apabila menjaga tanah air karena Allah dan demi tercipta kedamaian, keamanan dan agar syiar agama Islam selalu berkembang, maka hal itu lebih baik dari dunia dan seisinya.
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua