Sistem Mulitilevel Marketing Rugikan Publik
Senin, 17 September 2012 | 01:20 WIB
Cirebon, NU Online
Multilevel marketing sebagai strategi pemasaran berjejaring, mengandung banyak potensi mafsadat bagi masyarakat. Hal ini dikatakan oleh KH Syaifuddin Amsir, Rais Syuriyah PBNU kepada NU Onlline usai sidang komisi diniyah waqi‘iyah Munas-Konbes NU 2012, Ahad sore (16/9).
<>
“Kami pernah membahas isu tersebut. Setelah ditimbang, strategi pemasaran berjejaring ini bisa dijalankan tanpa merugikan masyarakat dengan banyak syarat. Kami sempat menghitung sedikitnya 25 syarat,” ungkap Kiai Syaifuddin, ketua sidang komisi diniyah waqi‘iyah.
Kajian kami sampai pada titik dimana sistem pemasaran Multilevel Marketing, MLM bersandar pada sistem ekonomi yang sangat kapitalistis.
Mereka mencoba menawarkan produknya kepada masyarakat dengan pelbagai bujukan muluk. Iming-iming muluk ini meracuni masyarakat. Padahal, masyarakat tidak mendapatkan apapun dari pembelian produk tersebut.
Hal ini bisa disejajarkan dengan pembunuhan ikan lewat sebuah ramuan. Setelah ikan itu mabuk, mereka menjaringnya dengan mudah.
Dalam hal ini, orang-orang di atas mereka yang diuntungkan. Mereka mengonsep pemasaran dengan mimpi-mimpi indah begitu rupa. Sementara masyarakat yang dirugikan tidak bisa menuntut kepada atasan mereka. Dengan sendirinya masyarakat lagi yang menjadi korban, tutup KH. Syaifuddin Amsir sebelum meninggalkan lokasi sidang.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua