Nasional HARI SANTRI 2018

LPBI NU Gelar Pelatihan Wast Water Manajemen bagi Santri

Kamis, 18 Oktober 2018 | 15:30 WIB

Pasuruan, NU Online 
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBINU) dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mengadakan kegiatan Bimtek Pengelolaan Lingkungan melalui konservasi air. Program yang bertajuk “Dari Pesantren Selamatkan Bumi” ini terfokus pada pada peningkatan kapasitas komunitas pesantren salam mengelola air di lingkungannya.

Fitri Aryani dari LPBINU pusat mengatakan kegiatan ini memberikan pemahaman dan pembekalan terkait dengan sistem dan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah air. Kemampuan dalam pengolahan limbah air sangatlah penting untuk dikembangkan mengingat akibat yang sangat besar, akibat dari kemajuan teknologi dan perkembangan industri serta bisa juga menghasilkan dampak risiko yang tinggi terhadap rusaknya ekosistem alam. 

Pelatihan ini juga membahas secara spesifik teknologi pengolahan limbah air dan termasuk didalamnya cara untuk mengimprovisasi keefektifan sistem pengolahannya, mengingat pengelolaan untuk bidang ini sangat kompleks.

Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta perwakilan Pondok Pesantren Ngalah Purwosari dan Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini diadakan pada 15-16 Oktober 2018 di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Areng-areng Wonorejo Pasuruan.

Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan. Turut hadir dalam acara tersebut, Saiful Anam Chalim (Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan), KH A. Mujib Imron (Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini), dan beberapa pengurus Pondok Pesantren Ngalah dan Al-Yasini.

Aris Felani dari LPBINU Kabupaten Pasuruan mengatakan dengan pelatihan ini para santri pesantren dapat melakukan recyling water system atau pengolahan air limbah air wudlu di pesantren masing-masing. 

“Selain diberikan teori, peserta juga dibekali praktik mengenai wast water manajemen (WWM) dan diaplikasikan langsung di pesantren agar air tidak terbuang sia-sia, namun difungsikan kembali dengan menggunakan media aquaponik menanam sayur dan budidaya ikan,” pungkasnya.

Selanjutnya, pasca pelatihan ini Pondok Pesantren Al-Yasini dan Pondok Pesantren Ngalah dengan didampingi LPBINU Kabupaten Pasuruan akan melakukan sosialisasi dan menerapkan WWM serta aquaponik di pesantren masing-masing. (Red: Abdullah Alawi)