Aryudi A Razaq
Kontributor
Jombang, NU Online
Kiai Abdul Wahab Hasbullah merupakan sosok ulama yang komplit. Keilmuannya mumpuni, keberaniannya luar biasa, dan kelihaiannya dalam berdiplomasi, semuanya ada dalam diri sang kiai. Tidak hanya itu, Mbah Wahab juga piawai dalam menggerakkan ekonomi dengan mendirikan Nahdlatut Tujjar.
“Bahkan dedikasi dan khidmahnya untuk bangsa juga luar biasa yang dibuktikan mendirikan Subbanul Wathan,” ujar Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar saat memberikan sambutan dalam Lauching Virtual Kiai Wahab Chasbullah Foundation di Ndalem Kasepuhan Pesantren Kiai Wahab Chasbullah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahad (30/8) malam.
Menurutnya, sisi Mbah Wahab banyak sekali dan luar biasa. Salah satunya adalah beliau all out (totalitas) mengurusi NU dan pada saat yang sama juga rajin mengajar santri. Kedua bidang itu sama-sama bisa beliau lakukan, dan itu sukses. Buktinya banyak murid Mbah Wahab yang menjadi tokoh nasional.
“Terkadang bisa fokus ngurus NU, tapi santrinya kurang diperhatikan. Sebaliknya, terkadang fokus ngurus santri, tapi NU-nya kurang (diperhatikan). Tapi Mbah Wahab bisa kedua-duanya,” ucapnya.
Kiai Mustamar menyatakan sangat mendukung pendirian Kiai Wahab Chasbullah Foundation. Katanya, itu merupakan salah satu bentuk birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) dari anak-anak, cucu dan keturunannya. Ia lalu menyitir Hadits Nabi Muhammad bahwa melaksanakan wasiat orang tua adalah termasuk birrul walidain. Tentu, Kiai Wahab Chasbullah Foundation merupakan wadah untuk meneruskan perjuangan Mbah Wahab.
“Jadi siapapun dia, anak, menantu, santri dan sebagainya, teruskan perjuangan NU, itu bagian dari birrul walidain,” terangnya.
Kiai Mustamar memaparkan sekian cara untuk birrul walidain bagi seorang anak keturunannya setelah orang tuanya meninggal dunia. Di antaranya adalah menshalati, mendoakan, melaksanakan wasiat, dan menyambung tali silaturrahim dengan teman orang tuanya.
“Melaksanakan wasiat dan menyambung tali silaturrahim, termasuk dalam mendirikan Kiai Wahab Chasbullah Foundation,” ungkapnya.
Di samping para dzurriyah Mbah Wahab, hadir juga dihadiri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq), dan beberapa perwakilan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) serta badan otonom dan lembaganya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor:Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua