Nasional

Gus Yahya: Ulama NU Selalu Pikirkan Umat, Cinta Ilmu, dan Khidmat di Bidang Keilmuannya

Senin, 9 Oktober 2023 | 08:00 WIB

Gus Yahya: Ulama NU Selalu Pikirkan Umat, Cinta Ilmu, dan Khidmat di Bidang Keilmuannya

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: NU Online/Suwitno)

Yogyakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa ulama NU memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Menurutnya, ulama NU lebih banyak memikirkan keadaan umatnya dan menjadi pembelajar sejati karena mencintai ilmu dan berkhidmat di bidang keilmuannya.


Hal tersebut disampaikan Gus Yahya saat acara Maulid Nabi Muhammad saw Pondok Pesantren An-Nadwah, Yogyakarta, Ahad (8/10/2023) malam. Acara tersebut juga dihadiri para ulama dari Mesir dan ulama Indonesia.


"Ulama Indonesia berpikir dan melihat permasalahan umat, kemiskinan. Ini masalah besar bagi ulama kita. Ulama NU selalu berpikir bahwa diri mereka adalah seorang pencari ilmu sejati hingga akhir hayat. Sehingga sangat mencintai ilmu dan setia berkhidmat kepada bidang keilmuannya," ujar Gus Yahya.


Kesetiaan kepada keilmuan ini membuat para ulama NU memiliki pandangan tersendiri tentang permasalahan umat di Indonesia dan dunia. Aktif terlibat dalam berbagai problematika kehidupan.


"Ulama Nahdlatul Ulama itu selalu melihat dirinya sebagai pembelajar dan pemelajar yang abadi hingga hari kiamat. Sehingga tampilannya pun beda," imbuhnya.


Dikatakannya, salah satu tempat belajar para ulama NU dan Indonesia yaitu Universitas Al-Azhar, yang berada di Kairo, Mesir. Lulusan Al-Azhar Mesir memberikan warna tersendiri bagi ulama NU.


"Banyak ulama Indonesia yang Azhariyun. Ulama-ulama raksasa dari berbagai negara kumpul di sini (An-Nadwah), jangan-jangan tuan rumahnya ini keramat betul," katanya.


Melihat banyak ulama dan masyarakat yang datang dalam acara tersebut, Gus Yahya mengingatkan tuan rumah untuk tidak mempolitisasi agar tidak mengurangi keistimewaan sebuah acara.


"Sebagai ketua umum PBNU, saya berkewajiban untuk mengawasi dengan sungguh-sungguh agar acara maulid Nabi Muhammad ini tidak dipolitisir," pintanya.