Nasional

Addie MS Kagumi NU karena Tak Mudah Terprovokasi

Rabu, 3 Maret 2021 | 14:15 WIB

Addie MS Kagumi NU karena Tak Mudah Terprovokasi

Addie MS saat hadir dalam galawicara yang ditayangkan di TV NU bertajuk Artis Bertanya Kiai Menjawab, pada Rabu (3/3) sore. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Seorang komposer musik ternama di Indonesia, Addie Muljadi Sumaatmadja (MS) menaruh rasa hormat dan kagum kepada Nahdlatul Ulama (NU) karena selalu tenang ketika ada pihak yang mencoba untuk memprovokasi. Padahal dulu, ia mengaku hanya beragama saja tanpa peduli dengan ormas Islam seperti NU atau Muhammadiyah.


Namun saat melihat perkembangan akhir-akhir ini, ia semakin dibuat kagum oleh NU. Addie menilai NU sebagai ormas Islam terbesar di negeri ini tidak pernah lupa diri, sehingga menyalahgunakan kebesaran atau kekuasaan yang dimiliki. Justru menurut Addie, NU senantiasa melindungi kelompok minoritas.


“Dulu saya beragama, beragama saja. Saya nggak peduli Muhammadiyah atau NU. Tapi melihat perkembangan akhir-akhir ini, saya kagum dengan NU,” ungkapnya dalam galawicara yang ditayangkan di TV NU bertajuk Artis Bertanya Kiai Menjawab, pada Rabu (3/3) sore.


“Saya lihat beberapa kali dipanas-panasi dan diprovokasi, semuanya tenang-tenang. Itu kok bisa ya? Itu pasti ada ajaran yang luar biasa di dalamnya sehingga bisa menahan diri, tapi sambil menjaga yang minoritas,” imbuh musisi kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1959 ini.


Addie lantas memberikan satu contoh mengenai penjagaan dan perlindungan NU kepada kelompok minoritas. Ia salut kepada anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Riyanto yang gugur karena terkena ledakan bom saat menyelamatkan Gereja Eben Haezer di Mojokerto, pada 24 Desember 2000 silam.


“(Perlindungan kepada minoritas) itu nyata. Sampai ada yang meninggal jadi pahlawan menyelematkan gereja. Saya sebagai muslim, salut karena ada seorang muslim yang menyelamatkan nonmuslim dari bom, sampai dia sendiri meninggal. Luar biasa saya respect, dan itu Nahdliyin ya. Jadi saya makin respect sama NU,” katanya menggebu.


Kemudian pernyataan tersebut direspons oleh Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Taufik Damas, sosok kiai yang akan selalu menanggapi berbagai pertanyaan dari para artis di program terbaru TV NU bertajuk Artis Bertanya Kiai Menjawab itu.


Kepada Addie MS, Kiai Taufik menjelaskan bahwa perbuatan yang dilakukan Riyanto itu sebenarnya telah termaktub di dalam Al-Quran. Ia mengutip dan memaknai surat Al-Hajj ayat 40 tentang penjagaan terhadap rumah ibadah.


“Ada di dalam Al-Quran ayat yang mengatakan begini, seandainya Allah tidak jadikan manusia yang satu sebagai pencegah buat manusia lain maka rumah-rumah Tuhan itu, masjid, gereja, dan sinagog itu akan dihancurkan,” jelasnya.


“(Rumah ibadah) bisa dilindungi dan dijaga karena Allah juga menciptakan orang-orang yang memiliki kesadaran untuk menjaga rumah-rumah Allah. Jadi kalau Banser jaga gereja itu ayatnya ada,” imbuh Kiai Taufik.


Ia lantas merasa bersyukur karena di Indonesia ada ormas Islam seperti NU yang selalu menyebarkan pemahaman keagamaan yang moderat dan toleran. Bahkan mengajarkan manusia untuk menjadi umat yang berada di tengah dan ikut andil dalam kemajuan peradaban. Lalu, Kiai Taufik mengutip surat Al-Baqarah ayat 143.


“Menjadi moderat itu amanat Al-Quran. Kami jadikan kalian sebagai umat moderat supaya kalian bisa berperan di tengah masyarakat. Kalau kalian sudah berperan, nanti Nabi Muhammad akan menjadi saksi bagi kalian,” jelas Kiai Taufik memaknai ayat tersebut. 

 

“Perannya bisa di bidang ekonomi, politik, teknologi, dan agama, serta kebudayaan,” pungkasnya.

 
Untuk diketahui, TV NU sebagai media resmi PBNU di platform Youtube kini hadir dengan program galawicara terbaru bertajuk Artis Bertanya Kiai Menjawab. Galawicara ini akan dihadiri bintang tamu dari kalangan artis yang akan bertanya langsung kepada Kiai Taufik Damas dan dipandu oleh Wulan Sari.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad