Internasional

Cegah Penyebaran Virus Corona, Masjid di Jepang Tak Gelar Shalat Jumat

Jumat, 28 Februari 2020 | 05:09 WIB

Cegah Penyebaran Virus Corona, Masjid di Jepang Tak Gelar Shalat Jumat

Salah satu masjid Jepang di Otsuka, Tokyo. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Beberapa masjid di Jepang tidak menyelenggarakan shalat Jumat mulai hari ini (28/2) sampai ada pemberitahuan terbaru. Hal itu dilakukan demi sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona yang sudah begitu mewabah di Jepang. Tercatat, lebih dari 700 orang terkena virus mematikan yang berasal dari China itu.

Masjid Nusantara Akihabara, Tokyo, misalnya, menginformasikan hal tersebut dengan menggunakan tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Jepang, dan bahasa Inggris. Pengumuman tersebut berisi permintaan maaf karena tidak ada penyelenggaraan shalat Jumat. “Mohon maaf, hari ini tidak ada shalat Jumat,” tulisnya.

Hal tersebut diambil karena sesuai dengan pernyataan pemerintah Jepang yang meminta kepada seluruh warga untuk bekerja sama dalam melawan penyebaran virus tersebut.

Masjid Nusantara ini menjadi destinasi tempat ibadah bagi para pelancong Muslim di wilayah Akihabara. Sebagaimana telah maklum, bahwa wilayah tersebut merupakan tempat pusat perbelanjaan selain Shibuya. Terlebih, tempat tersebut sangat strategis karena tak jauh dari stasiun Tokyo, hanya sekitar lima menit menggunakan kereta.

Senada dengan Masjid Nusantara Akihabara, Masjid Indonesia Tokyo (MIT) juga tidak meneyelenggarakan shalat Jumat. Sikap ini diambil menyesuaikan imbauan pemerintah Jepang dan konsultasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

“Sesuai himbauan pemerintah Jepang terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona di Jepang dan memperhatikan konsultasi KBRI Tokyo dan KMII Jepang, bersama ini dengan hormat disampaikan bahwa Masjid Indonesia Tokyo (MIT) tidak menyelenggarakan kegiatan sholat Jumat mulai tanggal 28 Februari 2020 hingga terdapat pemberitahuan lebih lanjut,” tulis surat pengumuman tersebut.

Bahkan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Kamis (27/2) memerintahkan untuk menutup sekolah-sekolah dasar dan menengah, sebagaimana diberitakan Channel News Asia.

Sejauh ini, ada lebih dari 3.225 kasus virus corona terjadi di luar China, sumber penyebaran virus corona. Per hari ini, sebanyak 2.801 orang di seluruh dunia meninggal akibat terinfeksi virus serupa SARS itu.

Setelah China, Iran sejauh ini menjadi negara dengan kasus kematian akibat virus corona terbanyak yakni sebanyak 19 jiwa.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad