Daerah HARI SANTRI 2018

Wakil Rektor Unsiq: Banyak yang Salah Paham Islam Nusantara

Sabtu, 20 Oktober 2018 | 07:30 WIB

Wakil Rektor Unsiq: Banyak yang Salah Paham Islam Nusantara

Seminar nasional Islam Nusantara, PCNU Wonosobo

Wonosobo, NU Online
Wakil Rektor III Universitas Sains Al-Qur'an (Unsiq) H Samsul Munir mengatakan, banyak kesalahpahaman mengenai Islam Nusantara dan menyangka tidak sesuai dengan islam yang sebenarnya.

Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Seminar Nasional yang digelar Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (HMPS IQTAF) Universitas Sains Al-Qur'an (Unsiq) bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Wonosobo.

"Ini pemahaman orang yang miss understanding terhadap Islam Nusantara, disangkanya Islam Nusantara itu Islam yang memakai segala sesuatu dari Nusantara," ujar Samsul Munir. 

Menurut Samsul Munir orang yang yang tidak setuju tersebut merupakan orang-orang yang tidak mau cross check dan tidak mau tabayun kepada NU dan Islam Nusantara.

Kegiatan yang mengangkat tema Konsepsi dan Aplikasi Islam Nusantara Bagi Santri Dan Mahasiswa, dengan pembicara KH M Yusuf Chudori, Kamis (18/10) yang dilaksanakan di GOR Poejihardjo Komplek Kampus 2 Unsiq Wonosobo. 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 1100 peserta, yang terdiri dari kalangan mahasiswa Unsiq, mahasiswa luar Unsiq, santri, pelajar, guru Aswaja, dosen, ulama serta pengurus NU Wonosobo digelar dalam rangka penambahan kapasitas santri dan mahasiswa juga merupakan peringatan Hari Santri (HS) 22 Oktober 2018.

Setelah ditetapkannya hari santri nasional ada ditetapkannya islam nusantara, artinya musuh dari kelompok-kelompok sentimentil bertambah banyak. Sehingga banyak dicari kesalahan dan kritikan. Namun yang terpenting adalah bagaimana  bisa bersama untuk membangun kesadaran dan komitmen bagi hari santri dan islam nusantara.

Ketua Panitia penyelenggara M Anwar Musyaddad kepada NU Online Sabtu (20/10) berharap, dengan digelarnya Seminar Islam Nusantara santri dan mahasiswa benar-benar paham Islam Nusantara dengan sepaham-pahamnya serta mengajak para santri dan mahasiswa untuk membentuk karakter dalam bingkai NU untuk masyarakat dunia. (Nahru/Muiz)