Daerah

Unusa Buka Kelas untuk Calon Pekerja ke Jepang

Jumat, 14 Agustus 2020 | 12:45 WIB

Unusa Buka Kelas untuk Calon Pekerja ke Jepang

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memberikan layanan bagi pekerja ke Jepang. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Surabaya, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya atau Unusa terus mengembangkan kiprah. Tidak semata memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan alumni, juga kesempatan kepada siapa saja untuk berkiprah. 


Yang terbaru, lewat PT Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Unusa, menggelar kelas untuk calon pekerja yang akan mengadu nasib di Jepang.


Direktur Utama PT LPKS Unusa, Ima Nadatien menjelaskan kelas tersebut digelar setelah perusahaan mendapatkan kepercayaan menggelar pelatihan untuk calon pekerja di Jepang dari Kementerian Ketenagakerjaan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas. Dalam pelatihan ini, LPKS akan melakukan pendampingan bahasa Jepang N4 hingga Desember. 


"Pelatihan Bahasa Jepang N4 merupakan salah satu syarat bagi calon tenaga kerja terlebih keperawatan untuk bekerja di Jepang," kata Ima, Jumat (14/8).


Pelatihan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah di kantor Kementrian Ketenagakerjaan di Jakarta. 


"Ini sebagai pelecut semangat PT LPKS Unusa yang baru beberapa bulan ini berdiri untuk memberikan dampak baik untuk masyarakat," beber Ima.


Dirinya menjelaskan dalam pelatihan nantinya akan dilakukan selama lima hari. Sedangkan Sabtu dan Ahad diberikan pelatihan khusus jika peserta calon pekerja mengalami kesulitan. 


"Jadi, kami akan membantu jika ada kesulitan dalam tugas yang diberikan," jelasnya.


Ima mengemukakan dalam pelatihan ini juga akan ada ujian di mana calon pekerja akan merawat manusia lanjut usia atau lansia dengan menggunakan bahasa Jepang. Dengan demikian, sejumlah kendala terkait saat pekerja berada di negeri Sakura tersebut dapat tertangani dengan baik.


Diutarakan Ima, bahwa sejumlah keterampilan harus dimiliki bagi kalangan yang hendak berangkat ke Jepang. Tidak semata kemampuan bahasa, juga hal yang turut mendukung adalah keterampilan sebagai pekerja profesional.


“Nantinya semua akan diterapkan calon pekerja yang akan berangkat ke Jepang," ujarnya.


Ima berharap dengan pelatihan ini bisa memberikan dampak cukup besar bagi masyarakat terlebih calon pekerja. Sehingga keluhan selama ini bahwa pekerja Indonesia yang keluar negeri tidak dibekali dengan kemampuan yang memadai dapat ditepis.


"Jadi bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat yang akan berangkat bekerja ke Jepang," pungkasnya.


Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin