Daerah NU PEDULI SULTENG

Siswa Membatik Kain 100 M, Hasilnya untuk Korban Gempa di Sulteng

Rabu, 3 Oktober 2018 | 01:00 WIB

Siswa Membatik Kain 100 M, Hasilnya untuk Korban Gempa di Sulteng

Pelajar SMK Walisongo Jepara membatik untuk Sulteng

Jepara, NU Online
Sebagai bentuk solidaritas kepada saudara-saudara yang tertimpa gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, ratusan siswa SMK Walisongo Pecangaan Jepara JawaTengah melaksanakan aksi yang terbilang unik.

100 siswa tersebut membatik di atas obyek kain sepanjang 100 meter. Kain yang dibentangkan di Jalan Raya Pecangaan-Jepara tepatnya depan Gudang Srikandi Ratu atau Selatan Masjid Besar Walisongo.

Kegiatan membatik yang dikebut pelaksanaannya selama 3 hari, Senin-Rabu (1-3/10) ini motif yang dibuat yakni daun jumbai dan buah wuni. Sedangkan untuk warnanya menggunakan pewarnaan alam.

Pantauan NU Online di SMK Walisongo, aksi ini didominasi perempuan. Selain ratusan siswa yang turut bergabung, mereka juga dibantu oleh 5 guru dari jurusan Desain Produksi Kriya Tekstil.

Ketua Jurusan Produksi Desain Kriya Tekstil SMK Walisongo Jihan Atik kepada NU Online, Selasa (2/10) mengatakan, selain sebagai bentuk solidaritas untuk korban gempa dantsunami kegiatan juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.

“Kegiatan membatik sesuai dengan salah satu jurusan di SMK Walisongo Desain Kriya Tekstil sekaligus sebagai sebagai sarana sosialisasi pelestarian warisan budaya leluhur,” kata Jihan.

Aksi tersebut lanjutnya merupakan rekor kali pertama membatik dalam ukuran yang panjang.

Kepala SMK Walisongo,Ardana Himawan mengatakan, kegiatan membatik di kain yang panjangnya 100 meter bertujuan mensosialisasikan jurusan Desain Kriya Tekstil untuk masyarakat luas.

Peringatan hari batik terangnya, sudah menjadi agenda rutin tahunan, dan yang menjalankan program adalah tim kehumasan dan jurusan desain produksi kriya tekstil. “Harapannya semakin banyak yang mengenal batik nusantara, sekaligus menginspirasi dan mengajak masyarakat untuk berempati terhadap korban gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah,” jelasnya.

Sesuai dengan rencana, hasil dari penjualan batik akan didonasikan untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jepara.

Salah satu siswa Niken Ayu Ria Rosalina kelas XI jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) kelas A ini mengaku bangga dan senang sekolahnya dapat mempersembahkan sebuah karya untuk membantu daerah korban gempa di Sulteng.

“Semoga bantuan dari SMK Walisongo dapat bermanfaat dan memberikan semangat untuk orang-orang yang ada di Palu. Supaya dapat mengambil hikmah dari musibah ini,” pungkas Niken. (Syaiful Mustaqim/Muiz)