Daerah

Petani Tembakau Temanggung Berdoa untuk Kiai Hasyim

Sab, 18 Maret 2017 | 09:04 WIB

Temanggung, NU Online
Wafatnya KH Hasyim Muzadi mantan Ketua Umum PBNU 1999-2004, Kamis (16/3) pagi kemarin menjadi duka mendalam bagi bangsa ini. Kiriman doa, bacaan yasin, tahlil terus mengalir dari umat Muslim seluruh pelosok tanah air. Di Temanggung ratusan petani tembakau memanjatkan doa yang dikhususkan untuk arwah Kiai Hasyim.

Doa bersama berlangsung di halaman makam Pahlawan Mayjend Bambang Sugeng Kompleks Monumen Pembunuhan Massal Pejuang RI di dekat Jembatan Kali Progo Kranggan Temanggung, Kamis (17/3) petang. Doa dipimpin oleh Sekretaris  DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung Noer Ahsan.

Ahsan mengatakan, pihaknya mengaku kehilangan atas wafatnya tokoh, agamawan, juga negarawan yang menjadi panutan bagi bangsa ini. Menurutnya, jasa-jasa almarhum sangat besar bagi bangsa ini. Pihaknya beserta anggota APTI merasa perlu mengirimkan doa atas kepulangan sosok kharismatik yang peduli toleransi itu.

"Kami berdoa, semoga jasa-jasa dan amal baiknya diterima di sisi-Nya dan Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk beliau," kata pria yang juga Kepala Desa (Kades) Losari Kecamatan Tlogomulyo itu.

Ketua Hubungan Antarlembaga DPC APTI Temanggung Yudha Sudarmaji menambahkan, kenapa harus mengirimkan doa untuk KH Hasyim? Karena Ketua Umum PBNU 1999-2010 dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) itu sangat konsen terhadap rokok dan tidak antirokok. "Beliau sangat peduli dan terus mendukung para petani tembakau di masa hidupnya," ucapnya.

Ketua APTI Temanggung Panut Sudarno mengatakan, selain berdoa untuk Kiai Hasyim, pihaknya juga menyampaikan beberapa tuntutan untuk disampaikan kepada Pemerintahan Jokowi. Para petani menuntut antara lain kedaualatan dan kesejahteraan, petani tembakau perlu payung hukum yang jelas.

Petani tembakau membutuhkan peraturan perundangan yang adil dan berimbang, RUU pertembakauan segera disahkan dan diimplementasikan di Indonesia.  "Kita terus berjuang tentang pengendalian impor tembakau dari luar negeri. Secara tegas, kita menolak tembakau impor, mengingat potensi kita masih banyak. Jika tidak ada kendali, sama sama artinya membunuh petani lokal," tegasnya. (Red Alhafiz K)