Daerah HARI SANTRI 2018

Makna Resolusi Jihad Bukan Lagi dengan Angkat Senjata

Rabu, 24 Oktober 2018 | 03:30 WIB

Makna Resolusi Jihad Bukan Lagi dengan Angkat Senjata

Emil Elestianto Dardak saat halaqah nasional di Jombang.

Jombang, NU Online
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) serta Pergerakkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang, Jawa Timur menyelenggarakan halaqah nasional, Selasa (23/10). Kegiatan sebagai rangkaian Hari santri 2018 tersebut dipusatkan di Aula Bung Tomo pemerintah kabupaten setempat. 

Tema yang diangkat adalah Rekontekstualisasi Resolusi Jihad dan Membaca Ruang Strategis Santri dalam Pemajuan Kebudayaan. Tema ini dinilai sangat aktual dengan dirumuskannya Resolusi Jihad oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari pada masanya yang kemudian diinternalisasikan pada saat ini.

Menurut salah seorang narasumber halaqah, Emil Elestianto Dardak, Resolusi Jihad pada konteks sekarang ini tidak lagi mengangkat senjata dalam melawan beragam macam tantangan dan rintangan, namun lebih pada ilmu dan pengetahuan.

"Kalau dulu harus angkat senjata sebab harus mengusir penjajah untuk memperjuangkan kemerdekaan, tapi hari ini alat memperjuangkan tantangan kita dengan ilmu pengetahuan," ucapnya.

Seiring perkembangan zaman dengan ditandai munculnya alat-alat canggih memberikan ruang yang positif untuk mengisi kemajuan. Namun sisi lainnya adalah tantangan tersendiri bagi bangsa yang harus ditaklukkan dengan ilmu dan pengetahuan yang memadai.

Pria yang juga merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih pada Pilkada serentak 2018 itu menambahkan, ada sesuatu yang harus menjadi perhatian serius dalam konteks Resolusi Jihad saat ini. Yaitu kedaulatan untuk bangsa dan bahkan negara. Dan terkait kedaulatan sendiri menurutnya juga sudah disinggung PBNU dalam amanat Hari Santri.

"Konteksnya adalah kedaulatan. Dan kedaulatan ini masih menjadi tanda tanya hingga hari ini," ujarnya.

Kendati begitu, ia berharap kepada segenap elemen bangsa dan terkhusus para santri, kiai dan pondok pesantren dapat menghadapi segala tantangan yang ada dengan semangat Resolusi Jihad almaghfurlah KH Hasyim Asy'ari sebagai salah satu Pendiri NU.

"Semoga kita semua bisa kembali menjalankan semangat perjuangan KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Hasbullah," harap dia.

Hadir pada kesempatan ini Ketua Pengurus Wilayah ISNU Jawa Timur M Mas'ud Said yang sekaligus menjadi narasumber. Tampak ratusan peserta halaqah memadati lokasi acara. Mereka terdiri dari beberapa perwakilan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, sejumlah lembaga dan Banom NU se-Jombang.

Kegiatan juga dihadir Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab yang sekaligus membuka acara, beberapa kepala dinas dan kepala bagian (Kabag) mendampingi bupati. Di samping itu terlihat juga Ketua FKUB KH Isrofil Amar, Wakil Ketua PCNU Jombang Amirul Arifin dan Katib PCNU Jombang Ahmad Samsul Rijal. (Syamsul Arifin/Ibnu Nawawi)