Daerah NU PEDULI SULTENG

Giliran PMII STIT NU Pangandaran Galang Dana Korban Gempa

Rabu, 3 Oktober 2018 | 01:30 WIB

Pangandaran, NU Online
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STIT NU) Al-Farabi Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menggelar penggalangan dana. Hal tersebut sebagai bentuk solidaritas atas bencana tsunami dan gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Kegiatan dipusatkan di depan Pasar Cijulang, Pangandaran dengan puluhan anggota dan kader PMII STIT NU Al-Farabi. Dan dari aksi yang berlangsung Selasa (2/10) tersebut berhasil dihimpun dana jutaan rupiah. 

Dana dihasilkan dari beberapa elemen masyarakat sekitar pasar, pemilik toko, pengguna jalan, serta instansi Pemerintah Kabupaten Pangandaran yang bertempat di Kecamatan Cijulang.

Soleh Hidayat selaku Ketua PK PMII STITNU Al-Farabi mengungkapkan bahwa kegiatan galang dana menjadi bagian penting dari pengamalan Nilai Dasar Pargerakan (NDP). Dan hal itu menjadi bagian penting bagi kader.

"Mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap realita sosial yang ada. Hubungan sesama manusia menjadi landasan utama atas kegiatan aksi penggalangan dana ini,” katanya.  Aksi ini bermaksud untuk mengasah kepekaan terhadap jiwa sosial mahasiswa yang nantinya akan menjadi penerus bagi kesejahteraan bangsa, lanjutnya.

Penggalangan dana dilakukan serentak oleh seluruh kader dan anggota PMII kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. “Dan hasil dari penggalangan dana akan diserahkan Pengurus Besar PMII kepada korban bencana Palu dan Donggala,” ungkapnya.

Endang Suherman selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cijulang  yang menjadi salah satu pengguna jalan sangat mengapresiasi aksi solidaritas ini. “Saya mengharapkan aksi solidaritas dilakukan bukan hanya di satu titik, melainkan dilakukan di berbagai titik di Pangandaran,” harapnya. 

Dirinya merasa terharu saat melihat kader PMII melakukan kegiatan ini. “Karena hal ini sering saya lakukan dulu saat masih aktif menjadi mahasiswa pergerakan,” tandasnya. (O Rahul/Ibnu Nawawi)