Cegah Penyebaran Corona, Instika Sumenep Siapkan KKN dari Rumah
Jumat, 24 Juli 2020 | 02:00 WIB
Sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan KKN Dari Rumah atau KKN-DR di Instika, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU OnlineÂ
Salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang menjadi bagian dari tridharma perguruan tinggi adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun kemunculan Covid-19 mengharuskan nseluruh lembaga pendidikan tinggi mematuhi protokol yang ditetapkan pemerintah.
Â
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-guluk Sumenep, Jawa Timur menggelar sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan KKN Dari Rumah atau KKN-DR, Kamis (23/7). Acara dipusatkan di kampus setempat.
Â
KH Ah Syamli menjelaskan bahwa tujuan KKN-DR adalah mencegah, meminimalisir, dan mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Â
Rektor Instika Guluk-Guluk tersebut menegakkan bahwa KKN-DR akan mendorong sikap aksi dalam menangani berbagai problematika yang dihadapi masyarakat. Juga mensinergikan potensi dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa pada masa pandemi.Â
Â
"Orientasi KKN-DR kali ini lebih mengarah kepada pengembangan edukasi dan literasi," katanya. Karenanya, seluruh Dosen Pembimbing Lapangan atau DPL harus mengikuti petunjuk teknis yang ada di dalam buku pedoman terbaru, lanjutnya.Â
Â
Dewan pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah daerah Latee I tersebut mengimbau agar seluruh DPL dan peserta KKN-DR harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Â
"Walaupun sebagian masyarakat di pedesaan menganggap masa new normal sebagai masa normal-normal saja alias aman dari Corona, kita wajib memberikan contoh kepada mereka tentang pentingnya memakai masker dan physical distancing," pintanya.Â
Â
H Damanhuri menjelaskan bahwa Covid-19 menuntut sistem pembelajaran dilaksanakan secara daring. Demikian pula pelaksanaan KKN yang akhirnya LP2M memilih KKN-DR sebagai model terbaru di masa new normal.
Â
Wakil Rektor I Instika Guluk-guluk tersebut memberikan contoh terhadap fenomena pembelajaran daring yang merubah secara total metode pembelajaran dengan menggunakan media digital sebagai jembatannya.Â
Â
"Mari kita ubah secara pelan-pelan tentang pola pikir masyarakat yang mengatakan pembelajaran jarak jauh dianggap gagal. Ajaklah masyarakat untuk mencoba model terbaru ini agar pengembangan pendidikan di setiap lembaga pendidikan tinggi tetap berjalan," pintanya.Â
Â
Menurutnya, pelaksanaan KKN-DR didasari atas kebijakan atau regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan maklumat Pesantren Annuqayah Guluk-guluk yang berwujud surat edaran dari rektor.Â
Â
Di samping itu, dirinya menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN kali ini memiliki 2 jenis, yakni KKN-DR dan KKN-Riset. Di mana masing-masing DPL dan peserta KKN akan dikelompokkan di antara kedua jenis tersebut.Â
Â
"KKN-DR dilasanakan di rumah atau di pesantren secara individual atau berkelompok, tapi terbatas. Mahasiswa dituntut untuk melakukan pendampingan dan mengembangkan potensial lokal masyarakat di masa new normal," urainya.Â
Â
Tidak berhenti di situ, KKN-Riset juga diselenggarakan di rumah atau pesantren secara individual sehingga mampu mewujudkan penelitian lapangan atau jenis penelitian lainnya dengan beragam pendekatan.Â
Â
Di akhir presentasinya, ia melaporkan bahwa jumlah peserta KKN-DR tahun ini berjumlah 720 mahasiswa. 317 putra dan 403 putri.Â
Â
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi
Â
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Perjuangan Tosari Widjaja, Bantu Penuh Pendirian PCINU Maroko
Terkini
Lihat Semua