Pesantren

Yapisma Gelar Pelatihan untuk Guru Hebat

Kamis, 17 November 2016 | 16:02 WIB

Sumedang, NU Online 
Yayasan Pendidikan Islam Mohammad Aliyuddin (Yapisma) pada Rabu (16/11) menyelenggarakan pelatihan motivasi tenaga pengajar di Aula MTs Plus Al-Hikam. Kegiatan yang bertema "Nyalakan api motivasi dalam diri, gurunya hebat muridnya dahsyat" ini dihadiri seratus peserta. Mereka merupakan tenaga pendidik dari berbagai lembaga pendidikan yang berada di Yapisma.

Ketua Yapisma H Sa'dulloh menyampaikan bahwa saat ini Yapisma sudah mempunyai empat belas lembaga pendidikan. Setiap tahunnya tenaga pendidik yang berada di lembaga pendidikan tersebut selalu diberikan pelatihan untuk menambah wawasan keilmuannya. 

Untuk tahun ini, kata Ketua PCNU Kabupaten Sumedang ini, sengaja mengambil tema tentang motivasi dengan tujuan supaya semangat guru-guru dalam mengajar dan mendidik siswanya lebih tinggi lagi.

Meluruskan dan memompa motivasi guru dalam mengajar dan mendidik sangatlah perlu. Contoh saja, jangan sampai ada tenaga pendidik di Yapisma mempunyai motivasi asal orang tua siswa senang dengan cara memberikan nilai di raport dengan nilai tinggi, sementara kualitas siswanya sangat rendah. 

“Yapisma menginginkan lulusan yang sekolah di Yapisma mempunyai kualitas yang bagus. Makanya tema kegiatan training motivasi hari ini yaitu gurunya hebat muridnya dahsyat,” tutur H Sa'dulloh.

Sementara Ketua Dewan Pembina Yapisma KH Muhammad Aliyuddin memberikan arahan kepada semua peserta training motivasi bahwa syarat mencari ilmu ada lima, yaitu harus diam ketika duduk di majelis ilmu, mendengarkan, menyimak, mengamalkan, dan menyebarkan. Jangan sampai ilmu yang didapat hari ini hanya di dengarkan saja, tapi harus ada aplikasinya dalam kehidupan kedepannya.

Kiai Aliyuddin juga memberikan nasihat kepada semua guru, bahwa paling besar dosa seorang guru yaitu ketika guru tersebut tidak mampu menyelesaikan materinya sesuai batasan materi. Artinya kalau dalam satu semester ada empat bab materi, maka keempat bab tersebut harus betul-betul tersampaikan pada semester tersebut, supaya terhindar dari dosa guru. (Ayi Abdul Kohar/Abdullah Alawi)


Terkait