Nasional

PBNU Gelar Haul Kesepuluh Gus Dur

Rabu, 25 Desember 2019 | 14:37 WIB

PBNU Gelar Haul Kesepuluh Gus Dur

Suasana Haul Gus Dur di PBNU

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Dakwah PBNU menggelar Haul ke-10 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di halaman Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (25/12). Acara peringatan haul ini diawali dengan istighotsah dan tahlil akbar.

Ketua LD PBNU KH Agus Salim menjelaskan bahwa diadakannya haul ini selain dalam rangka menjalankan perintah Allah, seperti silaturahim, dzikir, dan bershalawat, juga untuk mengenang, meneladani, dan mendoakan Gus Dur.

“Mudah-mudahan dengan kita mengenang, mentauladani, berdoa senantiasa rahmat Allah turun untuk kita semuanya,” kata Kiai Agus.

Kiai Agus menegaskan bahwa Gus Dur merupakan bapak bangsa, ulama, dan pemimpin. Bahkan, sambungnya mengutip pernyataan gurunya, KH Abdul Jalil Mustaqim, Gus Dur merupakan seorang wali.

“Inilah yang lebih menyakini saya bahwa beliau (Gus Dur) adalah min auliya illah (sebagian dari wali Allah). Beruntung kita hadirin sekalian yang hadir di sini, inilah kemuliaan yang Allah berikan buat kita semuanya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, ia juga mengemukakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat besar karena di dalamnya terdapat berbagai agama. Keragaman tersebut menurutnya harus dijaga dengan cara saling menghargai dan menghormati.

“Maka untuk itu di sini kita penting untuk saling menghargai. Kita penting untuk saling menghormati. Maka hal ini sudah banyak dilakukan oleh seorang bernama KH Abdurrahman Wahid. Mudah-mudahan kita mengikuti jejaknya (Gus Dur),” ucapnya.

Seusai sambutan, Kiai Agus memberikan piagam penghargaan kepada anggota Banser asal Depok, Jawa Barat, Eko Sutriyo yang tidak terprovokasi dan emosi saat dipersekusi oleh seseorang yang tidak dikenal.

Hadir pada acara ini Rais Syuriyah KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Rais Syuriyah PBNU KH Mustofa Aqil Siroj, Rais Syuriyah PBNU KH Zakky Mubarok, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Ketua PBNU H Robikin Emhas, putri pertama Gus Dur Alissa Wahid, Ketua Lakpesdam PBNU H Rumadi Ahmad, dan Habib Salim bin Shalahuddin bin Jindan.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi