Nasional

Gus Ali: Selalu Berpikir Positif Kunci Kesuksesan Seseorang

Selasa, 3 September 2019 | 04:00 WIB

Gus Ali: Selalu Berpikir Positif Kunci Kesuksesan Seseorang

KH Agoes Ali Masyhuri

Surabaya, NU Online
KH Agoes Ali Masyhuri menyatakan bahwa kunci kesuksesan seseorang adalah selalu berpikir positif. Hal ini disampaikan oleh kiai yang lebih dikenal dengan nama Gus Ali ini saat mengisi acara pengajian umum dalam rangka hari lahir (harlah) ke-5 Pesantren Darussalam Keputih, Surabaya, Jawa Timur pada Ahad (1/9) malam.
 
“Berpikir positif itu merupakan kekuatan dasar, bahkan separuh daripada kesuksesan seseorang. Oleh karena itu, belajarlah berpikir positif. Yang Jelek-jelek dibuang di tempat sampah saja,” ucapnya.
 
“Hari ini banyak orang yang kepalanya penuh dengan sampah-sampah kehidupan. Jadi kepalanya itu penuh dengan keranjang sampah,” tambahnya.
 
Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo ini menjelaskan penyebab banyaknya orang yang isi kepalanya berisi sampah kehidupan adalah adanya kesalahan dalam memaknai kesulitan dan rintangan sebagai sebuah penderitaan.
 
“Hal ini karena mereka salah dan keliru dalam memaknai kesulitan dan rintangan hidup dianggap sebagai penderitaan. Mulai tidur tidak bisa nyenyak, tidak bisa mencintai keluarganya dengan baik dan tulus,” jelasnya.
 
Gus Ali mengatakan bahwa saat ini banyak sekali orang-orang yang kehilangan jati dirinya. Hal ini disebabkan orang-orang semacam itu pasti tidak memiliki rasa percaya diri dan biasanya mereka tidak mampu untuk berpikir positif.
 
“Hari ini kita dihadapkan kenyataan bahwa banyak orang yang kehilangan dirinya sendiri. Secara psikologi, orang yang kehilangan dirinya sendiri pasti tidak percaya diri. Orang yang tidak percaya diri pasti tidak siap bersaing sehat dengan orang lain. Orang yang tidak percaya diri pasti tidak mampu berpikir positif. Pikirannya selalu jelek dan penuh dengan kecurigaan,” bebernya.
 
Dikatakan, Allah tidak pernah menciptakan langit tanpa mendung. Allah tidak pernah menjanjikan pasang terus tanpa surut. Tapi Allah telah menjanjikan Fainna ma’al ‘usri Yusra. Pada ayat ini, Allah menggunakan kata Ma’a. Maka untuk menerjemahkannya tidak cukup pandai, tapi harus dengan cerdas. Sebab pandai saja itu tidaklah cukup, harus disertai dengan adanya kecerdasan.
 
“Bersama kesulitan, pasti ada kemudahan. Bersama kesulitan pasti ada kelapangan. Bersama penyakit, pasti ada obatnya. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Bersama Kegagalan pasti ada kesuksesan,” ungkapnya.
 
Gus Ali memberikan contoh seorang ilmuwan bernama Thomas Alfa Edison. Dalam risetnya untuk menemukan lampu, ia mengalami banyak kegagalan. Namun ia tidak putus asa karena selalu berpikiran positif. Alhasil hasil akhirnya bisa dinikmati oleh manusia sedunia.
 
“Jangan percaya ada karya hebat lahir dari orang yang pikirannya jelek. Karya hebat lahir dari orang-orang yang pikirannya positif. Maka sering saya sampaikan di berbagai kesempatan. Nasib baikmu bukan berasal dari ijazah yang kau punya. Nasib baikmu bukan ditentukan oleh atribut yang kau pakai. Tapi nasib baikmu ditentukan oleh isi pikiranmu pada saat ini,” tukasnya.
 
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini menjelaskan bahwa seserang perlu melatih diri agar bisa berpikir positif, sebab hal ini tidak serta merta langsung bisa dilakukan oleh seseorang, akan tetapi perlu dilatih dan dibiasakan.
 
“Berpikir positif itu bukan langsung jadi, tapi dengan berproses. Bukan kebetulan, tapi dengan latihan,” kata Gus Ali.
 
Ia pun memberikan tips agar bisa berpikir positif, yakni dengan mengusahakan berkumpul dengan orang baik dan pilihan.
 
“Hal ini sejalan dengan pesan suci Nabi, seseorang berada pada keadaan teman dekatnya. Maka lihatlah salah seorang yang ada di dekatnya yang dijadikan sebagai temannya. Jadi baik tidaknya seseorang itu berasal dari pengaruh temannya,” ujarnya.
 
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Muiz