Daerah

'Bunga Rampai Laskar Hizbullah Sabilillah Wonosobo' Diluncurkan

Selasa, 23 Oktober 2018 | 13:45 WIB

Wonosobo, NU Online
Santri PPs AP Fatanugraha Wonosobo meluncurkan buku Bunga Rampai Laskar Hizbullah & Sabilillah Wonosobo dengan dihadiri berbagai santri dan mahasiswa. Senin pagi (22/10) di ruang Rapat Gedung ARPUSDA Wonosobo, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya perwakilan dari Yayasan Fatanugraha Wonosobo Rismatun Nafi’ah, mengapresisasi acara yang digelar oleh santri PPs AP Fatanugraha yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional. Bahwa Hari Santri merupakan hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam perjuangan melawan penjajahan bangsa asing bertepatan  Resolusi jihad KH Hasyim Asy’ari. Sehingga sampai saat ini hari itu menjadi refleksi bagi golongan santri dan bangsa untuk mengingat kembali sejarah perjuangan kaum santri dalam melawan penjajah.

“Dengan harapan dapat memberikan bekal bagi para santri pada saat ini untuk selalu berkenan berbenah memperbaiki kualitas diri dari kemajuan bangsa Indonesia ke depan," imbuhnya.

Penulis Bunga Rampai Laskar Pasukan Hizbullah & Sabilillah Wonosobo, Ahmad Muzan memaparkan narasinya mengawali dengan perihal peluncuran buku ini, lanjut dengan memamparkan beberapa harapan dalam Hari Santri. Salah satunya keinginannya di hari santri, para santri pondok-pondok pesantren mengadakan launching kitab sebab dulu para kiai, ulama merupakan sosok intelektual.

Tulisan dalam buku tersebut merupakan beberapa catatan dari penulis yang tercecer di berbagai portal media terutama di lini media social facebook, juga beberapa tulisan dikutip dan dikembangkan untuk berbagai rujukan mengenai tulisan tentang peran para Habib dalam Islamisasi di Indonesia serta para Ulama dan dalam perjuangan mempertahankan NKRI.

"Nah tulisan-tulisan itulah yang saya kumpulkan dan saya sebut dengan bunga rampai seperti itu," tandas Ahmad Muzan.

Dalam buku yang ditulis oleh Direktur PPs AP Fatanugraha ini membahas mengenai peran para Habaib serta para Kiai, seperti Sayyid Ibrahim Ba’abud Rais Syuriyah Wonosobo Pertama atau pendiri Nadlatul Ulama Wonosobo, Mbah Kiai Subkhi, Kiai Bambu Runcing, dan Mbah Idris, seorang kiai dari Kauman pengawal Resolusi Jihad dari Wonosobo.

Acara selama satu jam setengah ini berlangsung dengan khidmat dan tak tampak yang bergegas dari tempat duduk hingga akhir acara. Terlihat wajah serius menyimak dari sesi per sesi. Sebelum acara dipungkasi juga dilakukan pemutaran film dokumenter Jejak Laskar Pasukan Hisbullah & Sabilillah produksi santri PPs AP Fatanugraha.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri, setelah sebelumnya berpartisipasi mujahadah Sholawat Nariyah. Juga pada hari Ahad (21/10) berziarah ke makam pendiri NU di makam keluarga Sayyid Ibrahim Bin Ali ba’abud Longkrang Wonosobo. (Mukhamad Khusni M/Kendi Setiawan)


 


Terkait