Daerah

Bangkitkan Spirit Nahdlatut Tujjar, Ansor Surabaya Kembangkan Kewirausahaan bersama BI

Senin, 17 Februari 2020 | 15:30 WIB

Bangkitkan Spirit Nahdlatut Tujjar, Ansor Surabaya Kembangkan Kewirausahaan bersama BI

Para aktivis GP Ansor Kota Surabaya dan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur dalam acara. (Foto: NU Online/Hisyam)

Surabaya, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya terus mengembangkan potensi kader Ansor dan Banser di bidang kewirausahaan mandiri dan ekonomi produktif.

Pelatihan yang diadakan di gedung Hoofdbestuur Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya, (16/2), merupakan kerja sama antara PC GP Ansor Kota Surabaya dan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur.

Sekretaris PC GP Ansor Surabaya Abdul Holil menjelaskan, sejak didirikan pada 1926, NU memiliki spirit gerakan ekonomi untuk kesejahteraan jamaah dan jamiyahnya yang sangat gencar dan solid.  "Itulah yang kemudian dikenal dengan gerakan Nahdlatut Tujjar," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Holil, spirit tersebut yang kita hidupkan lagi dalam nafas Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. "Kita mempunya semangat yang sama untuk menjadi kader Ansor dan Banser yang mandiri secara ekonomi dan berkarya secara produktif," tambahnya.

Menurut Asisten Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ekonomi Syariah Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur mengatakan, potensi kader Ansor dan Banser untuk menjadi wirausaha produktif itu sangat tinggi.

"Coba kita mulai dengan hal yang paling sederhana, yaitu menciptakan unit usaha dalam bentuk koperasi dengan menjual produk-produk yang menjadi kebutuhan sehari-hari," katanya.

"Atau membuat jaket Banser premium dengan jumlah limited edition ((edisi terbatas). Misal cetaknya dibatasi 20 jaket. Ini kalau dilepas di pasaran dengan jumlah kader Banser yang banyak di seluruh Indonesia pasti akan rebutan untuk membeli," sambungnya.

Di samping itu semua, yang terpenting, kata Dedi, spirit Nahdlatut Tujjar yang sebenarnya menjadi tradisi sejak zaman NU dilahirkan harus diaktifkan kembali. "Spirit dari para pendiri-pendiri NU ini memang luar biasa," tandasnya.

Di samping itu, yang perlu kita lakukan saat mulai berwirausaha, jangan lupa untuk terus meneladani Nabi Muhammad dalam berdagang. "Mari kita miliki dan amalkan keempat sifat nabi. Shiddiq (jujur), amanah (terpecaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas)," paparnya.

"Ansor Banser ini tersebar di seluruh pelosok penjuru negeri. Jadi ini merupakan potensi sekaligus menjadi tantangan sahabat-sahabat semua untuk mulai mengembangkan kemandirian ekonomi yang lebih produktif," pungkasnya.
 
Kontributor: Hisyam Malik
Editor: Musthofa Asrori