Nasional

Wasekjen PBNU: Berdakwah di Medsos Itu Kewajiban Organisasi

Kamis, 21 November 2019 | 02:15 WIB

Wasekjen PBNU: Berdakwah di Medsos Itu Kewajiban Organisasi

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, H Masduki Baidlowi. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Perkembangan digital di tengah masyarakat menjadi tantangan bagi organisasi masyarakat (Ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama dalam berdakwah. Pasalnya mayoritas masyarakat dalam melakukan komunikasi dan mencari informasi sudah mengalami pergeseran, mereka sudah beralih ke media sosial sebagai wujud dari perkembangan dunia digital. Terutama generasi X dan generasi milenial.
 
Generasi X merupakan generasi yang usianya berkisar antara 39 sampai 25 tahun, sedangkan generasi muda milenial yakni antara usia 25 hingga 15 tahun. Kedua generasi itu disebut sebagai generasi yang menentukan masa depan bangsa Indonesia.
 
"Kita harus mengubah cara kita berdakwah (menggunakan digital) agar NU itu tetap eksis dan ini di dalam rapat pleno di Purwakarta sudah diputuskan bahwa berdakwah di media sosial itu adalah kewajiban organisasi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Masduki Baidlowi saat mengisi acara Training of Trainer (ToT) Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang diselenggarakan Pengurus Pusat (PP) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU di Bintang Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
 
Pria yang kini menjadi Juru Bicara Wakil Presiden ini pun menyarankan kepada peserta ToT MKNU agar mengisi konten dakwahnya di Medsos, seperti Youtube, Facebook, dan Instagram. Sebab, rating ketiganya tertinggi di Medsos.
 
"Pertemuan ini harus melahirkan bagaimana caranya agar yang ikut MKNU sekarang ini setidaknya ada tindak lanjut membuat konten Youtube yang baik. Membuat konten Youtube yang baik itu artinya pendek, enak, lalu bisa viral," katanya.
 
Ia juga mengemukakan bahwa generasi X dan muda milenial tidak mementingkan identitas ormas, melainkan hanya mengidolakan tokoh. Untuk itu, katanya, NU perlu memunculkan banyak tokoh NU yang menghiasi Medsos dan bisa diterima orang luar NU. Sebab hingga kini, tokoh-tokoh NU yang tampil di Medsos hanya disenangi warga NU dan belum mampu menembus jangkauan luar NU.
 
"Mereka tidak peduli dengan NU, tidak peduli dengan Muhammadiyah, atau apa pun. Yang mereka peduli itu dengan tokoh idola," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Pusat.
 
ToT MKNU ini diselenggarakan selama tiga hari, yakni mulai 20 hingga 22 November 2019 dan diikuti oleh Pengurus Wilayah LP Ma'arif NU seluruh Indonesia.
 
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Syamsul Arifin