Nasional

Tak Boleh Diam, Perangi Hoaks untuk Pemilu Damai

Jum, 18 Januari 2019 | 16:00 WIB

Tak Boleh Diam, Perangi Hoaks untuk Pemilu Damai

Foto: Ilustrasi (Ist.)

Jakarta, NU Online
Intelektual Muda Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi mengajak masyarakat agar bersama-sama memerangi hoaks atau berita bohong dan memberikan dukungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebab menurutnya, akhir-akhir ini ada yang berupaya mendeligitimasi KPU seperti dengan menyebarkan hoaks tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos dan mengancam KPU jika melakukan kecurangan dalam pemilu.

"Kita harus bersama-sama memerangi hoaks ini, harus bersama-sama memberikan dukungan terhadap KPU sebagai penyelengara pemilu, tapi dukungan tersebut tidak cek kosong, tetap dengan sikap kritis," kata Zuhairi pada diskusi yang bertajuk Hoaks, Integritas KPU dan Ancaman Legitimasi Pemilu di Whiz Hotel Cikini, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/1).

Zuhairi juga meminta masyarakat bersyukur sebab hingga kini, pemilu sebagai bagian dari demokrasi berjalan damai, yakni tidak terjadi konflik yang besar dan mengancam negara. Hal itu berbeda dengan pemilu yang terjadi di negara-negara timur tengah.

Menurutnya, negara-negara di timur tengah seperti di Libya dan Mesir tidak mampu menjalankan demokrasi. Di Libya, ketika pemilu mau berlangsung, kantor KPU negara tersebut dibom. Sementara di Mesir, demokrasinya dikendalikan militer.

"Kita beruntung bahwa KPU kita sejauh ini benar-benar menjalankan (pemilu dengan baik)," ucapnya.

Ia melanjutkan, sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia juga mampu mengadakan debat kandidat atau penyampaian visi misi dalam pemilu. Sementara di timur tengah, debat kandidat susah diadakan.

"Orang-orang di timur tengah mengatakan kepada saya 'Zuhair, bagaimana saya ingin melihat di negara saya ada debat calon presiden, seperti di negaramu. Menyampaikan usulan-usulan programnya dan masyarakat bisa memilih siapa pemimpin yang hanya beretorika dan bekerja'. Nah, menurut saya, kita harus mensyukuri proses demokrasi kita dengan cara bersama-sama memerangi hoaks yang ingin mendeligitimasi KPU sebagai penyelenggara demokrasi kita, kita tidak boleh diam," terangnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)