Spirit Kepahlawanan Lahirkan SDM Unggul, Ini Lima Kriterianya
Selasa, 12 November 2019 | 05:15 WIB
Hasan Chabibie, Kepala Bidang Jejaring Pustekkom Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyampaikan lima kriteria SDM unggul dalam diskusi tersebut. Pertama, SDM unggul, menurutnya, bukanlah dia yang pintar, tetapi yang mampu beradaptasi dengan perubahan.
“Orang paling hebat itu bukan orang paling pinter, tapi bisa beradaptasi dengan perubahan. Itu teori evolusi. Dinosaurus habis karena tidak bisa beradaptasi,” katanya.
Karenanya, ia meminta agar IPNU dapat mengkader para anggotanya dengan memiliki kesiapan beradaptasi dengan perubahan yang bakal terjadi, apapun itu. Sebab, para penarik delman, misalnya, dulu yang khawatir tersingkir karena maraknya mobil angkutan. Sekarang, sopir mobil angkutan bergantian pusing karena maraknya mobil berbasis aplikasi.
Kedua, lanjutnya, hal yang paling penting dalam peningkatan SDM unggul adalah kemampuannya berbahasa. “Kenapa kiai matang karena kitabnya kuat karena bahasanya juga bagus. Siapapun yang unggul bahasanya memiliki nilai tambah,” katanya.
Kemampuan berkolaborasi menjadi kriteria SDM unggul yang ketiga. Ia menjelaskan bahwa Google dengan satu akun bisa mengakses berbagai platform, yaitu gmail, Youtube, google form, translate, playstore, dan sebagainya. “Hanya menggunakan satu identity number, kemampuan untuk berkolaboratif. Siapa yang temannya banyak itu enak. Kemampuan kolaborasi itu bisa menciptakan hal,” ujarnya.
Kemampuan berpikir kritis dan mampu menganalisis menjadi hal keempat. Hal ini, menurutnya, perlu dilatih dengan mempertanyakan berbagai hal dan diskusi. “Mngkin pada titik tertentu biasa saja, tetapi buat orang lain kritis,” kata pria yang pernah menjadi Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Tengah itu.
Kriteria terakhir SDM unggul adalah kreatifitasnya. Sebab, hal terakhir ini tidak dimiliki oleh mesin apapun, sekalipun Artificial Intelegence (AI) yang hanya menghasilkan dari pengulangan-pengulangan yang terjadi. “Mesin tidak bisa melakukan hal itu. Itu bisa dilakukan oleh otak manusia,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan Ketua PBNU KH Aizuddin Abdurrahman dan Direktur Rahmatan lil Alamin Center Idy Muzayyad.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua