Nasional

Songsong Indonesia Emas 2024, Madrasah Perlu Lakukan Inovasi Kurikulum hingga Tingkatkan Kualitas Pendidik

Sabtu, 18 Mei 2024 | 21:00 WIB

Songsong Indonesia Emas 2024, Madrasah Perlu Lakukan Inovasi Kurikulum hingga Tingkatkan Kualitas Pendidik

Direktur KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama ​​​​Sidik Sisdiyanto (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online
Pendidikan madrasah terus melaju kencang menyongsong terwujudnya generasi emas 2045. Berbagai ikhtiar perlu dirancang mengingat madrasah punya peran strategis untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

 

Hal ini disampaikan Direktur KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) ​​​​Sidik Sisdiyanto dalam kegiatan Silaturahmi Lembaga Pendidikan Ma'arif PBNU bersama Kemenag, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Gerakan Pramuka dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertajuk Menyongsong Generasi Emas 2045 secara daring Sabtu (18/5/2024).


"Tahun 2045 kita memimpikan generasi emas yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga berakhlak mulia dan berintegritas. Oleh karena itu, pengembangan madrasah sangat krusial dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM),” ujar Sidik.

 

Sidik menjelaskan bahwa upaya menyongsong generasi emas 2045 perlu memperkuat beberapa aspek di antaranya peningkatan kualitas pendidikan. 

 

"Kami di Direktorat KSSK terus meningkatkan kualitas madrasah dengan menyelaraskan kurikulum berbasis pengembangan karakter dan kompetensi global," paparnya. 


Pembelajaran yang aktif dan adaptif terhadap perkembangan zaman menjadi fokus utama.

 

Kedua, perkembangan SDM guru dan tenaga pendidik. Sidik menyebut peningkatan kompetensi melalui pelatihan profesional terus dilakukan oleh Kemenag.

 

"Upaya ini untuk memastikan guru dan tenaga pendidik memiliki kemampuan yang memadai dalam menghadapi tantangan pendidikan modern," tuturnya.

 

Data terbaru mencatat jumlah lembaga madrasah di Indonesia terdiri dari Raudhatul Atfal (RA) sebanyak 30.172 kemudian Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26.745,  Madrasah Tsanawiyah (MTs) 19.586 dan  Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 10.094.

 

"Tahun ini, Kemenag RI merintis Madrasah Tsanawiyah Cendekia dan mengalihstatuskan beberapa Madrasah Aliyah Keterampilan menjadi Madrasah Aliyah Kejuruan," bebernya.

 

Ketiga, fasilitas yang memadai. Sidik mengatakan upaya menyongsong generasi emas 2045 perlu fasilitas yang memadai karena sarana dan prasarana yang baik akan mendukung proses belajar mengajar yang efektif.

 

Keempat, pendidikan di madrasah harus senantiasa menanamkan nilai keislaman yang kokoh, sehingga lulusan madrasah tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter Islami.

 

Kelima, kemajuan pendidikan tidak bisa dicapai sendiri. Oleh karena itu, Kemenag RI menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk LP Ma'arif.

 

"Sinergi ini diharapkan akan memperkuat langkah menuju tujuan bersama yakni menyongsong terwujudnya generasi emas 2045," pungkasnya.