Nasional KONGRES PMII

Kongres XX PMII Momentum Lompatan Organisasi untuk Peradaban Baru Indonesia

Rabu, 17 Maret 2021 | 14:15 WIB

Kongres XX PMII Momentum Lompatan Organisasi untuk Peradaban Baru Indonesia

Ketua Umum Pengurus Besar PMII Agus M Herlambang menegaskan bahwa kongres bukan sekadar pergantian kepemimpinan dan ajang konsolidasi. (Foto: dok NU Online)

Jakarta, NU Online

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyelenggarakan Kongres XX di Balikpapan, Kalimantan Timur dan enam lokasi lainnya pada Rabu (17/3). 

 

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar PMII Agus M Herlambang menegaskan bahwa kongres bukan sekadar pergantian kepemimpinan dan ajang konsolidasi. Lebih dari itu, kongres kali ini ia harapkan menjadi momentum lompatan organisasi.

 

"Di momentum Kongres kali ini, kami ingin berikrar bahwa PMII telah melakukan lompatan organisasi menjadi organisasi maju untuk peradaban Indonesia yang baru," ujarnya.

 

Ia juga berharap kongres bukan sekadar ajang regenerasi saja, melainkan juga mampu berkontribusi untuk negeri. "Lebih dari itu, yakin bahwa PMII mampu memberikan sumbangsih dan kontribusi luar biasa kepada Ibu Pertiwi," harap Agus.

 

Karenanya, ia menegaskan bahwa anggota dan kader PMII haram berdiam diri di tengah pandemi Covid-19 yang telah mematikan sendi-sendi kehidupan. "Sebagai insan pergerakan haram hukumnya berdiam diri," katanya.

 

Sebab, terang Agus, insan pergerakan ditakdirkan untuk menemukan solusi atas persoalan-persoalan kebangsaan, ditantang melakukan inovasi dalam upaya beradaptasi dengan teknologi, dan mampu terus berbakti kepada Ibu Pertiwi.

 

Lompatan PMII di kepemimpinannya adalah kehadiran organisasi yang berdiri pada 17 April 1960 ini tidak hanya dirasakan di dalam negeri saja, tetapi juga sudab merambah ke mancanegara.

 

Agus menegaskan bahwa saat ini sudah terbentuk Pengurus Cabang Internasional (PCI) PMII di Maroko, Jerman, dan Taiwan.

 

Kongres XX PMII ini dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang hadir secara virtual dari Istana Negara, Jakarta.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan