Nasional

Komisi B Bahtsul Masail Haul Buntet 2023 Bahas Zakat Aset Produktif hingga Problem Rumah Tangga PMI

Rabu, 2 Agustus 2023 | 18:30 WIB

Komisi B Bahtsul Masail Haul Buntet 2023 Bahas Zakat Aset Produktif hingga Problem Rumah Tangga PMI

Bahtsul masail dalam rangka Haul Buntet. (Foto: istimewa)

Cirebon, NU Online

Komisi B Bahtsul Masail Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon akan membahas tiga tema yaitu soal zakat aset produktif, taqlid (mengikuti pendapat) ulama kontroversial, dan problematika rumah tangga tenaga kerja wanita (TKW). 


Tema-tema bahasan tersebut akan dibahas berdasarkan kerja sama antara Panitia Haul Buntet 2023 dengan Lembaga  Bahtsul Masail Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LBM PWNU) Jawa Barat. 


Bahtsul masail untuk komisi B akan berlangsung di lantai 2 Guest Houst Buntet Pesantren, pada Kamis (3/8/2023) besok, dimulai pukul 19.30 WIB. 


Sekretaris LBM PWNU Jawa Barat K Afif Yahya Aziz menjelaskan urgensi dan latar belakang dari terpilihnya tiga tema tersebut untuk dibahas di Komisi B Bahtsul Masail Haul Buntet 2023.


Ia menuturkan, tiga tema di atas dipilih karena LBM PWNU Jawa Barat mencoba memenuhi permintaan dari masyarakat berdasarkan keluhan masing-masing.


"LBM dimintai jawaban atas persoalan-persoalan yang rumit," ucap Kang Afif, sapaan akrabnya, kepada NU Online, Rabu (2/8/2023). 


Menurut Kang Afif, terdapat sangat banyak aset produktif yang tidak disebut sebagai barang zakawi (harta yang terkena zakat). 


"Padahal, profit atau penghasilannya jauh di atas barang zakawi yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits," katanya.


Kemudian, isu yang akan dibahas adalah persoalan rumah tangga para Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri. Meski menjadi problem klasik, tetapi hingga kini isu perselingkuhan semakin masif dan kompleks. 


"Lagi-lagi keretakan rumah tangga dan perselingkuhan disebabkan karena istrinya menjadi TKW," ucap Kang Afif. 


Selanjutnya adalah persoalan taqlid atau mengikuti pendapat ulama yang kerap kontroversial. Persoalan ini kian marak terjadi dan menjadi sangat penting untuk dibahas di agenda bahtsul masail Haul Buntet Pesantren.


"Belakangan ini ada sebagian pihak yang mengutip dari pendapat-pendapat tokoh yang kontroversial atau pendapat yang lemah dijadikan sebagai pijakan utama. Padahal itu bisa berakibat fatal. Bisa disalahgunakan dan meresahkan," jelas Gus Afif. 


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Komisi B Bahtsul Masail Haul Buntet ini akan diikuti oleh LBM PCNU se-Jawa Barat, sebagian pengurus majelis wakil cabang (MWC) di Kabupaten Cirebon, dan perwakilan dari pesantren. 


Sementara mushohih dan perumus dari bahtsul masail ini adalah para pengurus LBM PWNU Jawa Barat. Hasilnya nanti akan disebarkan ke masyarakat.


"Hasil bahtsul masail akan kita umumkan dan disebarkan terutama ke masyarakat yang terkait dan khalayak umum. Bila ada kaitan dengan kebijakan lembaga atau pemerintah (akan dirumuskan sebagai rekomendasi)," pungkasnya.


Sebagai informasi, bahtsul masail dalam momen Haul Buntet 2023 ini dibagi menjadi dua komisi. Satu lagi terdapat di komisi A dengan tema bahasan tentang relevansi istiqra atau riset soal haid yang dilakukan Imam Syafi'i serta relasi antara ulama dan umara. Komisi A akan melangsungkan bahtsul masail di Masjid Agung Buntet Pesantren pada hari dan jam yang sama. 


Pewarta: Aru Lego Triono