Gus Yahya Respons Kematian Ismail Haniyeh, Dukung Otoritas Negara Palestina
Kamis, 1 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Staquf menyampaikan bela sungkawa atas kematian Pemimpin politik Hamas di kediamannya di Teheran Iran, Rabu (31/7/2024) waktu setempat.
"Saya atas nama Ketua Umum PBNU menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh," kata Gus Yahya, Kamis (1/8/2024) di Jakarta. Gus Yahya menegaskan, ucapan belasungkawa murni atas dasar nilai kemanusiaan dan terlepas dari jalur politik apapun.
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga terus menyerukan dukungan untuk Palestina. "Kami tetap mengakui otoritas Palestina sebagai wakil resmi rakyat Palestina, menyerukan dihentikannya kekerasan, dan menyerukan dukungan kepada rakyat Palestina atas dasar kemanusiaan terlepas dari haluan politik apapun," jelasnya.
Pembunuhan Haniyeh terjadi setelah Israel pada Selasa, melakukan serangan udara di Beirut, Lebanon, yang diklaim menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keras pembunuhan Pemimpin Hamas dan Biro Politik Ismail Haniyeh. Pembunuhan terhadap Haniyeh, menurutnya, tindakan pengecut dan berbahaya. "Presiden mengajak rakyat Palestina untuk bersatu, bersabar dan tabah menghadapi pendudukan Israel," lapor WAFA.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein al-Sheikh dengan tegas mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas dan biro politik Ismail Haniyeh. "Kami mengecam keras dan mengutuk pembunuhan kepala Biro Politik, pemimpin nasional, Ismail Haniyeh," katanya.
"Kami menganggapnya sebagai tindakan pengecut, hal ini mendorong kami untuk tetap teguh dalam menghadapi pendudukan, dan perlunya mencapai persatuan pasukan dan faksi Palestina," imbuhnya.
Sehari sebelumnya, diketahui bahwa Haniyeh bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua