Internasional

Ulama Inggris Harap NU Jadi Agen Dakwah di Negaranya

Rab, 1 Mei 2024 | 18:00 WIB

Ulama Inggris Harap NU Jadi Agen Dakwah di Negaranya

Paul Salahuddin Armstrong saat menjadi pembicara dalam acara Halal Bihalal bersama PCINU UK, Ahad (28/4/2024).

London, NU Online

Ulama Inggris Paul Salahuddin Armstrong menilai bahwa Nahdlatul Ulama (NU) mampu menjadi agen dakwah yang efektif dengan mengakomodasi budaya lokal Indonesia tanpa merusak akarnya.
 

Managing Director British Muslim Association (Asosiasi Muslim Inggris) itu menyebut bahwa keberhasilan NU dalam mendakwahkan Islam yang berakar kuat di Indonesia dapat menjadi model yang tepat untuk dikembangkan di negaranya, Inggris. 


Hal itu disampaikan Paul dalam acara Halal Bihalal Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK) di Indonesian Islamic Centre London, Ahad (28/4/2024).
 

"Ibaratnya, bukan menebang pohon (NU) dari Indonesia kemudian ditancapkan di bumi Inggris. (Tetapi) kita bawa benih Islam Indonesia, lalu ditanam di Inggris dan nanti akan berkembang di Inggris ini. Sebagaimana yang sudah dilakukan NU di Indonesia, kami berharap NU juga bisa melakukannya di Inggris," ungkap Paul dalam keterangannya, diterima NU Online, Selasa (30/4/2024) malam.
 

Rais Syuriyah PCINU UK Fitra Roman Cahaya menyoroti pentingnya menyesuaikan isu-isu yang dibahas dengan konteks lokal. Sebagai contoh, di Inggris, isu tentang makanan vegan menjadi relevan untuk dibahas dalam konteks kehalalan.
 

“Jadi isu-isu yang kita perhatikan memang harus sesuai dengan konteks lokal. Misalnya, soal makanan, mungkin di Indonesia kurang relevan membahas makanan vegan apakah selalu halal. Kalau di Inggris kan, ada ham vegan, itu cukup ramai pembahasannya,” tutur Fitra.
 

Sementara itu, Ketua PCINU UK Rosyid Jazuli menambahkan, penyesuaian konteks global dan kearifan lokal Inggris menjadi penting dalam pembahasan. PCINU UK diharapkan dapat berperan sebagai diplomat akar rumput di Inggris dan dunia.
 

“Dalam hal ini, PCINU UK harus mengambil peran untuk berkiprah menjadi diplomat akar rumput di Inggris dan dunia,” ujarnya.
 

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London Khairul Munadi menekankan pentingnya kolaborasi yang melibatkan, tidak hanya organisasi masyarakat Indonesia dan perwakilan pemerintah Indonesia di UK, tetapi juga dengan masyarakat lokal Inggris. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat peran NU sebagai agen dakwah yang berpengaruh di tengah masyarakat Inggris.
 

Sekretaris PCINU UK Abdul Syakir juga mengungkapkan harapannya ke depan agar dibentuk lokalitas NU di setiap kota besar atau gabungan beberapa kota, semacam majelis wakil cabang (MWC) di Indonesia. 


"Perlu juga mengurus legalitas agar menjadi organisasi terdaftar sesuai aturan lokal guna memperluas jangkauan," katanya. 
 

Ketua Panitia Halal Bihalal NU UK Yuli Sutoto Nugroho menambahkan, ia yakin silaturahim yang dilakukan dalam halal bihalal ini dapat menjadi berkah bagi para pengurus PCINU. 


“Bahkan saya berkeyakinan, bagi pengurusnya insyaallah berkah silaturahim ini bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat,” ucap Yuli.