Daerah

Siswa SMK Nuris Berhasil Membuat Mobil Gokart

Kam, 10 November 2016 | 11:01 WIB

Jember, NU Online

Dalam rangka mengembangkan bakat dan keterampilan anak didiknya di bidang otomotif, SMK Nuris Jember terus mendorong dan “memanjakan” mereka untuk melakukan eksperimen pembuatan kendaraan bermotor. Yang teranyar adalah pembuatan mobil jenis Gokart. Produk mobil sport  yang mereka beri nama Go First ini diperkenalkan kepada seluruh civitas Nuris di sela-sela sebuah acara di halaman SMK Nuris, Rabu (9/11).

Adalah Tafif Kamil, Fathul Rahman, Yoga Mawardi dan M. Iqbal yang mempunyai ide pembuatan Go First di bawah bimbingan guru otomotif, Firlan. Siswa kelas XII SMK Nuris ini mengotak-atik pembuatan Go First dengan memanfaatkan mesin sepeda motor bekas dan barang bekas yang mudah didapat. Waktu yang dihabiskan untuk membuat mobil tersebut sekitar satu bulan.

Yang menarik, mereka mengerjakan pembuatan Go First secara mandiri tanpa bantuan siapa pun. “Saya selaku pembimbing hanya memberikan pengarahan secara umum, dan merekalah yang menerjemahkan arahan saya,” ucap Firlan kepada NU Online.

Firlan menjelaskan, Tafif Kamil dan Fathul Rahman memiliki keterampilan di bidang materi. Sedangkan Yoga Mawardi dan M. Iqbal punya kemampuan  di bidang praktek dan eksperimen. Koalisi dari 4 siswa  tersebut akhirnya “dicoba” dengan eksperimen pembuatan mobil mini, dan berhasil.

“Melihat potensi yang dimiliki siswa SMK Nuris, kami dari SMK Nuris Jember, khususnya Program Keahlian TKR (Teknik Kendaraan Ringan), mengajukan proposal untuk membuat  mobil Gokart ke pihak Yayasan Pondok Pesantren Nuris Jember. Dan alhamdulillah disetujui,” tutur Firlan.

Sementara itu, wakil Yayasan Pondok Pesantren Nuris, Robith Qashidi memberikan apresiasi atas keberhasilan siswa SMK Nuris membuat mobil Go First. Menurutnya, pihak yayasan selalu  memantau perkembangan minat dan bakat anak didiknya, dan terus memberikan rangasangan untuk mewujudkan ide-ide terkait dengan pengembangan kendaraan bemotor. “Kami sangat gembira dan akan kami dukung jika santri punya bakat di bidang otomotif,” tuturnya.

Sekedar diketahui, untuk biaya pembuatan mobil Go First tersebut, Yayasan Pondok Pesantren Nuris menggelontorkan dana sekitar Rp 16.700.000,-. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)