Daerah

Metode Belajar Quran Yanbua Dibahas di UIN Walisongo

Sen, 16 Maret 2015 | 16:29 WIB

Semarang, NU Online
Mahasiswa Jam'iyyatul Qurra' Walhuffadh Fakultas Syariah UIN Walisongo mengadakan  seminar sehari metode mengajar baca tulis dan menghafal Al-Quran Yanbu'a, Ahad (15/3). Seminar sehari ini dipandu langsung oleh pengasuh pesantren Yanbu’ul Quran Kudus Romo KH Mc Ulil Albab Arwani (Gus Bab).
<>
Auditorium kampus I UIN Walisongo dipenuhi 150 orang dari berbagai kota seperti Brebes, Tegal bahkan dari Tuban ini.

Untuk mengajarkan metode Yanbu'a dibutuhkan waktu setiap hari 1 hingga 1,15 jam. Durasi itu dibagi menjadi 15-20 menit untuk membaca doa dan peraga, 30-40 menit untuk musyafahah, dan 15-15 menit untuk materi tambahan.

Pada materi tambahan hafalan surat-surat pendek dan doa sehari-hari bisa dimasukkan. "Patokan hafal banyak mengulang dan sering diulang. Menurut kemampuannya masing-masing. Sebelum lupa harus sering diulang. Maka dari itu, mudah dihafal anak-anak karena mengulang-ulang ini," kata Gus Bab.

Dengan metode ini, salah satu santri Gus Bab yang masih duduk di bangku kelas 2 SD, telah hafal 30 juz Al-Quran.

Gus Bab memberi resep cara mangajar materi hafalan dengan 5 hari mengulang dan sehari untuk menambah. Sedangkan hari keenam yang mengulang untuk menghafal. Maka anak-anak akan hafal dengan lebih mudah seperti halnya setiap malam Jum'at dibaca surat Yasin seakan-akan sudah hafal, minimal setengah hafal. Di samping itu, terdapat  11 Jilid kitab Yanbu'a masing-masing terdapat peraganya.

Seminar sehari ini menjadi awal rangkaian harlah ke-21 UKM JQH eL-Fasya UIN Walisongo ke-21. Selain itu, ada temu alumni, tasyakuran harlah, arwah jama'. Di  penghujung rangkaian acara ini, akan diselenggarakan “UIN Walisongo Bershalawat bersama KH Mushtofa Bisri” pada 30 Maret mendatang. (Mukhamad Zulfa/Alhafiz K)