Daerah

Majalah Havara MA MBI Amanatul Ummah Selenggarakan Workshop Jurnalistik

Sab, 14 April 2018 | 03:30 WIB

Mojokerto, NU Online
Kesadaran menjadikan media sebagai bagian tidak terpisahkan dalam perkembangan saat ini demikian disadari Madrasah Aliyah (MA) program Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Amanatul Ummah, Pacet Mojokerto, Jawa Timur. Selama sehari yakni Jumat (13/4), madrasah ini menyelenggarakan workshop jurnalistik yang diikuti sejumlah siswa dan siswi dari berbagai lembaga pendidikan di yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah tersebut.

Pada kegiatan yang berlangsung di aula madrasah tersebut, para peserta menerima materi seputar hunting dan penulisan berita, editing serta tata letak. Pemateri yang dihadirkan adalah tim dari Majalah AULA PWNU Jawa Timur. Kegiatan diselenggarakan Majalah Havara yang juga media resmi dari MA MBI Amanatul Ummah.

Menurut Ustadz Imam Hidayat, kegiatan ini diharapkan kian meningkatkan rasa penasaran dan peka peserta terhadap kejadian dan apa saja yang ada di sekitar madrasah maupun pesantren. “Selama ini, sensitifitas para santri dan peserta didik kurang terasah,” katanya.

Ustadz yang menjadi Pembina Organisasi Santri di MBI ini kemudian memberikan gambaran bahwa sebenarnya banyak hal yang menjadi nilai lebih pesantren dan madrasah yang layak dipublikasikan. “Dari mulai bangunan, profil dan prestasi para guru, santri, hingga hal lain yang pastinya layak ditulis dan diberitakan,” urainya. 

Menurut pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Gondang Kabupaten Mojokerto tersebut, kearifan dan konten lokal menjadi nilai lebih yang dapat dijadikan pembeda media yang dikelola madrasah maupun pesantren. “Apalagi akses internet selama di sini sangat dibatasi. Karenanya, menampilkan konten pesantren dan madrasah dapat dijadikan pilihan agar media yang ada memiliki daya tarik,” jelasnya. 

Dirinya juga merasa salut dengan semangat peserta didik di lembaga yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah ini. “Walau kesempatan menggunakan komputer sangat terbatas, juga jadwal selama di pesantren dan madrasah demikian padat, mereka masih bisa menerbitkan majalah,” katanya.

Ustadz Yusuf selaku pemateri tata letak mengemukakan bahwa banyak manfaat dari keseriusan dalam menangani media cetak, khususnya bagian artistik. “Keterampilan tersebut harus terus diasah agar tidak semata mampu mengelola majalah, juga digunakan untuk hal lain yang menguntungkan,” kata alumnus Univeritas Negeri Surabaya tersebut.

Keterampilan desain bisa bermanfaat untuk membuat kreasi yang nantinya dapat digunakan menambah ketarampilan serta menambah penghasilan. “Kalau desain kalian bagus, maka akan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan,” katanya.

Narasumber lain yang mengisi kegiatan ini adalah Mohammad Rofii Boenawi untuk materi hunting dan berita, dan Syaifullah dengan materi seputar editing. (Ibnu Nawawi