Daerah HARLAH KE-95 NU

Lesbumi Pamekasan Berjanji Lestarikan Budaya Samman Madura

Rab, 4 April 2018 | 16:30 WIB

Lesbumi Pamekasan Berjanji Lestarikan Budaya Samman Madura

atraksi tari samman

Pamekasan, NU Online
Area monumen Arek Lancor di jantung kota Kabupaten Pamekasan disesaki ribuan pasang mata, Rabu (4/4) malam. Mereka sedang menikmati rangkaian acara pra Harlah Ke-95 NU yang digelar Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (lesbumi)  PCNU Pamekasan salah satunya tarian dan musik Samman Madura.

"Alhamdulillah para pegiat seni budaya banyak yang hadir, warga nahdliyin pun turut menikmati termasuk saat pegiat samman tadi tampil atraktif, kita akan terus berikhtiar melestarikan budaya tersebut," ujar Ketua Lesbumi PCNU Pamekasan, RPA Wazirul Jihad, di tengah-tengah acara pagelaran.

Menurutnya, budaya samman mengandung spirit an-nahdliyyah, sebab, ia merupakan bagian dari tarekat-tarekat yang ada di pulau Garam Madura.

"Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di beberapa bagian pulau Madura terdapat hiburan rakyat yang populer disebut dengan samman, tarian ini berasal dari ritual-ritual sufi tarekat sammaniyah yang juga terdapat di Banten dan Aceh," ungkap Ra Wazir.

Tarekat Sammaniyah dalam masyarakat Madura terangnya, lebih dikenal dengan istilah samman yang selalu dikaitkan dengan seorang tokoh yang bernama Syekh Muhammad Abdul Karim al-Sammani sebagai pendiri tarekat Sammaniyah

Dikatakan, latihan diri oleh setiap orang tambahnya, dalam pemberdayaan kecerdasan spiritual begitu penting agar kodrat spiritualitas dapat berkembang secara optimal. Latihan-latihan tersebut merupakan media penyucian qalbu, sehingga apabila sarana tersebut berhasil dilewati, maka kemampuan mengasah realitas kerohanian menuju ekstase religius akan terwujud. 

"Salah satu sarana yang dimaksud adalah tarekat sebagaimana yang dikembangkan oleh para sufi, samman Madura berpijak pada hal itu," tandas Ra Wazir. 

Selain atraksi samman, terdapat pula penampilan drum band, tari peccot, hadrah kratangan, pencak silat pagar nusa, musik uldaul, dan macopat. (Hairul Anam/Muiz)