Daerah

Destinasi Wisata Alami Jadi Andalan Banyuwangi

Sab, 4 November 2017 | 18:03 WIB

Banyuwangi, NU Online
Memiliki sejumlah tempat wisata yang menjadi jujugan para pelancong, tidak selamanya harus dengan mendirikan bangunan baru. Lewat sentuhan kreativitas dan memanfaatkan bangunan dengan konsep berbasis alam, ternyata juga bisa menjadi pilihan.

Setidaknya itulah yang dapat disaksikan di beberapa destinasi wisata di kawasan Banyuwangi. "Kami memanfaatkan bahan alami untuk membangun beberapa wahana wisata," kata Abdullah Azwar Anas, Sabtu (4/11).

Penjelasan tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi ini saat mengantarkan peserta Konferensi Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur di Pondok Indah, Desa Pereng, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur.

"Bangunan yang ada ini terbuat dari kayu, demikian pula ornamen lainnya," kata mantan Ketua Umum PP IPNU tersebut. Bupati Anas kemudian menunjukkan tumpukan batu yang dijadikan jalan menuju Pondok Indah.

Konsep wisata alami ternyata banyak mendapatkan apresiasi dari sejumlah wisatawan. "Baik dalam maupun luar negeri," ungkapnya.

Dalam paparan pria yang juga sebagai Ketua PW ISNU Jatim tersebut mengajak masyarakat setempat untuk memanfaatkan keindahan alam untuk dikelola sebagai destinasi wisata. Tercatat, sejumlah rumah penduduk yang telah disulap menjadi penginapan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.

"Imbasnya, taraf hidup masyarakat di sini mengalami peningkatan yang membanggakan," katanya.

Kota paling timur di pulau Jawa ini juga menggunakan pendekatan yang lebih substansial dalam mengurangi penyakit masyarakat seperti prostitusi.

"Kita tidak menggunakan peraturan daerah syariah, namun lebih mengedukasi masyarakat," ungkapnya. Bahwa mengurangi tersebarnya penyakit kelamin dapat dilakukan lewat penjelasan yang disampaikan sejumlah tenaga kesehatan, lanjutnya.

Dia juga menceritakan sejumlah perdebatan yang mengemuka di masyarakat ketika akan diberlakukannya peraturan daerah berbasis syariah. "Baik yang pro maupun kontra," terangnya. Karena itu, yang lebih ditekankan di wilayahnya yakni dengan tidak terlalu larut dalam bungkus berupa aturan, melainkan strategilah yang lebih dikedepankan.

Di akhir paparannya, Bupati Anas berpesan kepada peserta konferensi untuk dapat meniru konsep pembangunan wisata alami di daerah masing-masing. "Pengalaman selama di sini bisa juga diterapkan di kawasan anda semua," pungkasnya. 

Konferensi PW ISNU Jatim berlangsung Sabtu hingga Ahad (4-5/11). Di sela kegiatan tersebut, Bupati Anas mengajak peserta yang berasal dari sejumlah kota dan kabupaten se-Jatim ini mengunjungi tempat wisata. Termasuk melepas anak penyu atau tukik di pantai Boom. (Ibnu Nawawi/Fathoni)